JAKARTA. Tim Disaster Victim Investigation (DVI) di RS Polri Kramat Jati kembali menerima satu kantung jenazah yang dibawa oleh satu unit mobil jenazah dari Bandar Udara Halim Perdanakusumah. Berdasarkan pengamatan KONTAN, terdapat hal yang berbeda pada satu kantung jenazah yang baru tiba itu.Tim investigasi dan tim SAR di lokasi kejadian Gunung Salak Bogor, Jawa Barat, rupanya berhasil menemukan satu jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 secara utuh. Karena itu, tim DVI di RS Kramat Jati pun menerima kantung jenazah korban secara utuh. "Satu jenazah utuh," ujar pengemudi ambulan yang membawa jenazah itu ke RS Polri, Sabtu (12/5).Sebelumnya, pihak DVI telah menerima delapan kantong jenazah yang secara tidak utuh atau hanya berupa potongan tubuh. Direktur Eksekutif Tim Disaster Victim Identification Indonesia Kombes Anton Chastilani menyatakan bahwa tak ada jenazah utuh dalam delapan kantong itu. "Tidak ada yang utuh," ujarnya.Harapan akan adanya jenazah utuh sendiri disampaikan oleh sejumlah keluarga korban. Meski begitu, hingga kini belum jelas identitas jenazah utuh tersebut. Pihak Rumah Sakit sendiri belum memberikan keterangan siapa jenazah itu.Sejumlah keluarga korban saat ini terlihat sudah mulai meninggalkan rumah sakit. Mereka meninggalkan rumah sakit setelah mendengar proses identifikasi jenazah memerlukan waktu setidaknya dua pekan. "Kami harap keluarga menunggu saja di rumah. Karena proses identifikasi jenazah memerlukan waktu yang lama. Ini seperti menyusun puzzle yang sangat besar," ujar Anton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Satu jenazah korban Sukhoi ditemukan utuh
JAKARTA. Tim Disaster Victim Investigation (DVI) di RS Polri Kramat Jati kembali menerima satu kantung jenazah yang dibawa oleh satu unit mobil jenazah dari Bandar Udara Halim Perdanakusumah. Berdasarkan pengamatan KONTAN, terdapat hal yang berbeda pada satu kantung jenazah yang baru tiba itu.Tim investigasi dan tim SAR di lokasi kejadian Gunung Salak Bogor, Jawa Barat, rupanya berhasil menemukan satu jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 secara utuh. Karena itu, tim DVI di RS Kramat Jati pun menerima kantung jenazah korban secara utuh. "Satu jenazah utuh," ujar pengemudi ambulan yang membawa jenazah itu ke RS Polri, Sabtu (12/5).Sebelumnya, pihak DVI telah menerima delapan kantong jenazah yang secara tidak utuh atau hanya berupa potongan tubuh. Direktur Eksekutif Tim Disaster Victim Identification Indonesia Kombes Anton Chastilani menyatakan bahwa tak ada jenazah utuh dalam delapan kantong itu. "Tidak ada yang utuh," ujarnya.Harapan akan adanya jenazah utuh sendiri disampaikan oleh sejumlah keluarga korban. Meski begitu, hingga kini belum jelas identitas jenazah utuh tersebut. Pihak Rumah Sakit sendiri belum memberikan keterangan siapa jenazah itu.Sejumlah keluarga korban saat ini terlihat sudah mulai meninggalkan rumah sakit. Mereka meninggalkan rumah sakit setelah mendengar proses identifikasi jenazah memerlukan waktu setidaknya dua pekan. "Kami harap keluarga menunggu saja di rumah. Karena proses identifikasi jenazah memerlukan waktu yang lama. Ini seperti menyusun puzzle yang sangat besar," ujar Anton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News