JAKARTA. Tahun anggaran 2012 ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tampaknya jor-joran garap proyek pembangunan infrastruktur. Hingga akhir kuartal pertama ini, tender infrastruktur dari APBD setempat mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Zakaria, salah seorang petugas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov Kaltim bilang, hingga sekarang, tender yang digelar lewat layanan elektronik mencapai sekitar Rp 2 triliun. "Lebih dari setengahnya merupakan tender pengerjaan konstruksi dari dinas pekerjaan umum," kata dia ketika dihubungi KONTAN, Senin (19/3). Beberapa tender infrastruktur yang digarap LPSE sejak Januari silam antara lain, pembangunan Jalan Akses Maloy senilai Rp 99,9 miliar, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek senilai Rp 64,9 miliar, serta Bendungan Wain senilai Rp 50 miliar. Selain itu, awal Februari lalu, Pemprov Kaltim juga menawarkan proyek pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) tahap II senilai Rp 226,8 miliar. Tender ini diminati 25 perusahaan, di antaranya kontraktor pelat merah seperti PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, serta PT Hutama Karya. Pada Maret ini, Pemprov Kaltim juga menawarkan proyek konstruksi Jalan Taliyasan-Batu Lepok-Sangkulirang senilai Rp 626 miliar. Pendaftaran tender pembangunan jalan sepanjang 660,87 km tersebut akan ditutup 26 Maret mendatang. Proyek pembangunan Jalan Taliyasan-Batu Lepok-Sangkulirang dibagi dalam tiga macam tender. Di mana, tender tersebut merupakan proyek jangka panjang alias multi years contract (MYC) dengan dana yang bersumber dari APBD Kaltim tahun 2012 dan 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Satu kuartal, tender di Kaltim capai Rp 1 triliun
JAKARTA. Tahun anggaran 2012 ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tampaknya jor-joran garap proyek pembangunan infrastruktur. Hingga akhir kuartal pertama ini, tender infrastruktur dari APBD setempat mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Zakaria, salah seorang petugas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov Kaltim bilang, hingga sekarang, tender yang digelar lewat layanan elektronik mencapai sekitar Rp 2 triliun. "Lebih dari setengahnya merupakan tender pengerjaan konstruksi dari dinas pekerjaan umum," kata dia ketika dihubungi KONTAN, Senin (19/3). Beberapa tender infrastruktur yang digarap LPSE sejak Januari silam antara lain, pembangunan Jalan Akses Maloy senilai Rp 99,9 miliar, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek senilai Rp 64,9 miliar, serta Bendungan Wain senilai Rp 50 miliar. Selain itu, awal Februari lalu, Pemprov Kaltim juga menawarkan proyek pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) tahap II senilai Rp 226,8 miliar. Tender ini diminati 25 perusahaan, di antaranya kontraktor pelat merah seperti PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, serta PT Hutama Karya. Pada Maret ini, Pemprov Kaltim juga menawarkan proyek konstruksi Jalan Taliyasan-Batu Lepok-Sangkulirang senilai Rp 626 miliar. Pendaftaran tender pembangunan jalan sepanjang 660,87 km tersebut akan ditutup 26 Maret mendatang. Proyek pembangunan Jalan Taliyasan-Batu Lepok-Sangkulirang dibagi dalam tiga macam tender. Di mana, tender tersebut merupakan proyek jangka panjang alias multi years contract (MYC) dengan dana yang bersumber dari APBD Kaltim tahun 2012 dan 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News