JAKARTA. Pemecahan nilai saham alias stocksplit mampu mempercantik bursa, karena langkah ini bisa meningkatkan likuiditas. Bukan hanya itu, likuiditas yang tinggi semakin memperbesar peluang investor dengan modal cekak untuk mendapatkan keuntungan (gain) tinggi. Beberapa waktu yang lalu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menjelaskan, harga saham yang sudah terlampau mahal, atau di kisaran Rp 500 - Rp 25.000 per saham bisa menjadi alasan tepat untuk stocksplit. Akan tetapi, bukan serta-merta dengan harga itulah stocksplit bisa dilakukan. Alasan stocksplit kian kuat, jika saham yang beredar di publik atau free float ada di atas 10%. "Jika sudah berada dalam kondisi tersebut, maka urgensi stocksplit baru ada," imbuhnya.
Satu saham perusahaan Bir Bintang Rp 1,4 juta
JAKARTA. Pemecahan nilai saham alias stocksplit mampu mempercantik bursa, karena langkah ini bisa meningkatkan likuiditas. Bukan hanya itu, likuiditas yang tinggi semakin memperbesar peluang investor dengan modal cekak untuk mendapatkan keuntungan (gain) tinggi. Beberapa waktu yang lalu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menjelaskan, harga saham yang sudah terlampau mahal, atau di kisaran Rp 500 - Rp 25.000 per saham bisa menjadi alasan tepat untuk stocksplit. Akan tetapi, bukan serta-merta dengan harga itulah stocksplit bisa dilakukan. Alasan stocksplit kian kuat, jika saham yang beredar di publik atau free float ada di atas 10%. "Jika sudah berada dalam kondisi tersebut, maka urgensi stocksplit baru ada," imbuhnya.