Satu tahun, investasi Allianz Life tumbuh 766%



JAKARTA. Dewi fortuna sepertinya tengah menyelimuti PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Tengok saja, di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan harga minyak dunia, hasil investasinya masih bisa mekar hingga 766%, yaitu dari Rp 353,6 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 3,064 triliun di akhir 2014. Pertumbuhan hasil investasi tersebut bukan karena faktor keberuntungan semata. Melainkan juga, karena strategi investasi yang ciamik. "Kami membedakan empat portofolio investasi yang ada, antara lain tradisional, unitlink dan asuransi kumpulan," tutur Alan T Darmawan, Direktur Investasi Allianz Life Indonesia, Rabu (29/4). Secara keseluruhan, sambung dia, sebanyak 30% dana kelolaannya ditempatkan di keranjang deposito, 34% di saham, 27% di reksadana dan 8% di surat berharga. Seperti diketahui, tahun lalu, keranjang deposito memberikan hasil yang cukup menggiurkan, seiring dengan kenaikan suku bunga acuan. Untuk dana kelolaan dari produk-produk asuransi yang bersifat tradisional, Allianz Life sendiri banyak memarkirkan dananya di keranjang deposito. Yakni, mencapai 42%. Diikuti oleh saham 3%, reksadana 38% dan surat berharga 17%. Sementara, untuk dana kelolaan asuransi jiwa berbasis investasi alias unitlink, Alan melanjutkan, kebanyakan dana masih ditaruh di instrumen investasi saham, yaitu sebanyak 66%. Diikuti oleh reksadana 16%, deposito 15%, dan surat berharga 3%. "Adapun, dana kelolaan Allianz Life mengalami peningkatan hingga 22,9%, yaitu dari Rp 19,978 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar Rp 24,560 triliun," ujar Joachim Wessling, Country Manager sekaligus Direktur Utama Allianz Life Indonesia. Karena kinerja kinclongnya tersebut, Allianz Life mengantongi laba bersih sebesar Rp 843 miliar di sepanjang tahun lalu. Realisasi ini bertumbuh 62,4% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 519 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan