KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) memperkirakan bahwa industri kemasan kertas bakal kembali bertumbuh sekitar 10%-15% pada tahun 2024. Presiden Direktur SMKL Ang Kinard optimis pertumbuhan itu terjadi seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat akan penggunaan produk-produk yang berkelanjutan di tahun 2024. Optimisme itu ditunjukkan perseroan melalui ekspansi dengan membangun pabrik baru di Batang dengan penggunaan bahan bakar cangkang sawit yang akan memproduksi produk
carton box dan produk pre-print. Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) Targetkan Pabrik di Batang Rampung Awal Tahun 2025 Melalui ekspansi tersebut, perseroan berpotensi membuat pijakan yang
solid untuk menyongsong pertumbuhan pesat permintaan kemasan kertas ramah lingkungan dari perusahaan global. "Kami berharap dengan beroperasinya pabrik kemasan di Batang tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi , mendongkrak penjualan, serta meningkatkan pertumbuhan keuangan Perseroan," ujarnya saat menyampaikan materi publik expose secara virtual, Selasa (21/5). Selain itu, SMKL juga membidik penjualan tumbuh menjadi Rp 2 triliun pada 2024. Pasalnya, penjualan bersih perseroan mengalami penurunan sebesar 22,01% menjadi Rp1,32 triliun sepanjang 2023. Angka itu menurun dari sebelumnya sebesar Rp1,70 triliun. "Tahun ini kita rencanakan penjualan kita kembali seperti tahun 2022 yakni balik ke angka Rp 2 triliun," ungkapnya.
Adapun untuk menuju rebound tersebut, SMKL menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya terus meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk menyediakan solusi kemasan dan logistic terpadu melalui SKL Express. "Hal ini akan membantu pelanggan mengelola persediaan kemasan dengan lebih efisien," jelas dia.
Selain itu, Perseroan juga terus berinovasi pada disain produk kemasan melalui dukungan teknologi canggih untuk membantu para pelanggan dalam mengembangkan produk baru. "Perseroan mengutamakan praktek bisnis berkelanjutan dan berencana untuk beralih ke sumber energi bersih. Boiler Perusahaan dari sumber energi batubara menjadi gas," pungkasnya. Sebagai informasi, pada Kuartal I-2024, SMKL membukukan penjualan sebesar Rp426 miliar, turun 14,6% dari Rp499 miliar pada periode sama 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .