Saudi Aramco menyebut risiko serangan teroris dan antimonopoli dalam prospektus IPO



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Initial public offering (IPO) Saudi Aramco akhirnya dimulai. Raksasa minyak pelat merah Arab Saudi ini akan menjual 0,5% saham kepada investor ritel.

Prospektus IPO yang dirilis Sabtu (8/11) ini tidak menyebutkan detail total saham yang akan dilepas ke publik untuk investor-investor lain. Investor berharap total IPO Aramco akan mencapai 5% dari total modal.

Prospektus setebal 600 halaman ini menyebutkan, pemerintah Saudi memiliki periode kunci setahun untuk penjualan saham lagi setelah IPO. Dalam periode tersebut, pemerintah tidak bisa melepas saham lagi ke pihak lain.


Aramco memulai kembali rencana IPO pada 3 November lalu. Masa penawaran akan dimulai pada 17 November. Penawaran bagi investor institusi berlangsung hingga 4 Desember. Sedangkan penawaran bagi investor ritel berlangsung hingga 28 November.

Baca Juga: BUMN China berburu saham perdana Saudi Aramco

Aramco mengungkapkan bahwa jadwal IPO tertunda karena calon emiten ini tengah memproses akuisisi 70% saham produsen petrokimia Saudi Basic Industries Corp. Dalam prospektus, Aramco menyebut bahwa Goldman Sachs bertindak sebagai agen stabilisasi kesepakatan ini.

Dalam prospektus, Aramco mengungkapkan sejumlah risiko yang bisa dihadapi perusahaan minyak ini. Risiko tersebut antara lain serangan teroris dan potensi menghadapi aturan antimonopoli.

Editor: Wahyu T.Rahmawati