Saudi bekukan 1.200 akun bank, bertambah tiap jam



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Bank sentral Arab Saudi meyakinkan, langkah keras anti korupsi tidak akan melukai ekonomi. Jawaban bank sentral ini ditujukan pada pasar yang khawatir setelah beredar kabar ada 1.200 akun bank dibekukan dalam aksi bersih-bersih korupsi sejak awal pekan.

Atas perintah kejaksaan setempat, bank sentral Saudi bilang, hanya membekukan akun personal orang-orang yang sudah ditangkap lantaran diduga terlibat korupsi. Tapi, tidak dengan rekening korporasi maupun operasional perusahaannya. 

"Dengan kata lain, bisnis perusahaan tidak terpengaruh. Bisnis berjalan seperti biasanya untuk perbankan dan korporasi," kata bank sentral. Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA) juga tidak membatasi jika ada transfer dana selama melewati sistem perbankan yang wajar. 

Namun, bank sentral tak menyebut jumlah rekening yang sudah dibekukan maupun nilai aset di dalamnya. 

Awal pekan ini, dunia dikejutkan dengan langkah Saudi yang menahan belasan orang, termasuk sejumlah keluarga kerajaan, pejabat, dan eksekutif bisnis lewat lembaga anti korupsi yang belum lama berdiri. Lembaga anti korupsi ini dipimpin langsung oleh anak emas sekaligus putra mahkota Muhammad bin Salman. Mereka ditangkap dengan dugaan melakukan pencucian uang, penyuapan, memeras pejabat, dan mengambil keuntungan dari negara untuk kepentingan pribadi. 

Para bankir dari perbankan komersial sebelumnya mengatakan pada Reuters, perbankan membekukan 1.200 akun sesuai perintah bank sentral. Jumlahnya pun terus bertambah hampir setiap jam. 

Hal ini meningkatkan kekhawatiran pelaku bisnis akan ada kemacetan perputaran uang di perusahaan yang tekait, sehingga berimbas pada korporasi lebih luas. Setelah tiga hari berjalan, saham perusahaan yang terkait dengan konglomerat yang ditahan dalam kasus ini, terpangkas sekitar 20%. 

Editor: Sanny Cicilia