Saudia Airlines akan Layani Penerbangan 101.809 Jemaah Haji Asal Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama sepakat untuk bersinergi dengan maskapai penerbangan Saudia Airlines dalam penyelenggaraan penerbangan jemaah haji Indonesia 1444 H/2023.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pengangkutan jemaah haji reguler oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah  Hilman Latief dan General Manager, Hajj and Umrah Revenue Management and Sales, Amer Al Ghamdi, di Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah, Senin (17/4).

Kedua pihak menyepakati sejumlah kewajiban dan hak dalam rangka penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji reguler.


Saudia Airlines nantinya akan memfasilitasi penerbangan 101.809 jemaah. Mereka berasal dari lima embarkasi haji, yaitu: Batam, Palembang, Jakarta, Kertajati, dan Surabaya.

Baca Juga: Visi 2030, Ambisi Diversifikasi Ekonomi Saudi di Tengah Dorongan Transisi Energi

Dirjen PHU, Hilman Latief mengatakan, sebagai mitra yang sudah bertahun-tahun dalam pengangkutan jemaah haji Indonesia, diharapkan Saudia dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada jemaah haji tahun ini.

Hilman mengakui, pembahasan terhadap kesepakatan perjanjian kerja sama ini tidaklah mudah, membutuhkan diskusi panjang, detail, dan memerlukan kesabaran dan ketelitian. Oleh karenanya, Kemenag menyampaikan terima kasih kepada Saudia Airlines.

"Keberhasilan pelayanan haji oleh Pemerintah Indonesia adalah keberhasilan juga bagi Saudia Airlines,” ujar Hilman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/4).

Hilman menambahkan, tahun ini lebih dari 60.000 jemaah haji berusia 65 tahun ke atas. Sehingga, dibutuhkan support dan pelayanan Saudia Airlines yang lebih ramah kepada jemaah haji.

“Oleh karenanya pada tahun ini, penyelenggaraan ibadah haji memiliki tagline “Haji Ramah Lanjut Usia”, lanjut Hilman.

Mewakili Saudia Airlines, Amer Al Ghamdi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama yang telah menjalin kerja sama dengan Saudia Airlines dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.

Tahun ini persyaratan untuk menjadi penyedia transportasi udara tidaklah mudah, dan bersyukur pada hari kemarin perjanjian kerja sama telah bisa ditandatangani.

“Terima kasih juga disampaikan kepada Kantor Urusan Haji Jeddah yang telah menyiapkan sarana guna penandatanganan ini. Semoga tahun ini dapat melayani jemaah haji lebih baik lagi,” ucap Amer.

Baca Juga: Pelayanan Haji, BPKH-Kemenag Lepas Ekspor Perdana Makanan Siap Saji ke Arab Saudi

Hadir dalam penandatanganan kerja sama ini, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Azis Ahmad, mengapresiasi Saudia Airlines atas kepercayaan menjadi penyedia transportasi udara bagi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, tantangan bisnis ke depan kedua negara semakin berat.

Abdul Azis mengatakan, tantangan bisnis ke depan akan lebih berat karena persaingan bisnis sudah jadi kenyataan.

“Bisnis yang kita lakukan adalah bisnis yang bertanggung jawab, yaitu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, dalam hal ini jemaah haji Indonesia,” jelasnya.

Hadir juga dalam penandatanganan perjanjian kerja sama ini, Konsul Jenderal RI di Jeddah, Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen Haji dan Umrah, Konsul Haji KJRI, manajemen Saudia Airlines dan tamu undangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi