Laju industri perkapalan bisa capai 10%



JAKARTA. Krisis global membawa berkah bagi Industri perkapalan domestik. Tahun ini pertumbuhan kapal niaga domestik tumbuh 7%-10% atau  setara 500 - 700 unit dengan total nilai investasi sebesar US$ 1 miliar - US$ 1,4 miliar.

Carmelita Hartoto, Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) mengatakan faktor pendorongnya adalah komitmen pelaksanaan asas cabotage (kapal berbendera Indonesia) di Indonesia serta peningkatan kebutuhan ruang muat kapal baru.

Selain itu, kebutuhan peremajaan kapal serta penurunan harga kapal dunia akibat krisis global juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri perkapalan tahun ini. “Saat ini waktu terbaik untuk investasi pengadaan kapal  karena harga kapal dunia sudah anjlok hingga 50%," katanya akhir pekan lalu.


INSA mencatat harga hampir semua jenis kapal baru dan bekas tipe angkutan curah cair, curah kering, kontainer dan kargo umum turun.

Misalnya, harga kapal curah kering bekas berusia 10 tahun dengan bobot 52.000 dead-weight ton (DTW) turun 46% menjadi US$ 14,5 juta pada Januari ini. Padahal harga tertinggi pada Mei 2011 mencapai US$ 27 juta.Untuk harga kapal baru berbobot 50.000 ton saat ini tercatat US$ 24 juta atau turun 24% ketimbang posisi Agustus 2010 sebesar US$ 31,5 juta. “Selama periode 2010 hingga sekarang tren harga kapal cenderung turun,” ujarnya.

Adanya peluang ini, menurut Carmelita, harus dibarengi dengan insentif fiskal. Misalnya pengenaan bea masuk kapal impor sebesar 0% yang saat ini masih 5%.  Bila terjadi, ia yakin pertumbuhan industri perkapalan nasional bisa tembus 20% tahun ini.

INSA mencatat Januari – Oktober 2012 ada tambahan sekitar 650 kapal dengan estimasi investasi US$ 1,3 miliar. Adapun jumlah kapal niaga nasional saat ini sekitar 11.600 unit. Nah, dari jumlah tersebut, ia menilai sekitar 40%-60% perlu  peremajaan. Sehingga menjadi peluang bagi industri perkapalan.

Ia menambahan, penambahan kapal tahun ini masih difokuskan untuk menunjang kegiatan operasi lepas pantai atau off shore, curah cair, curah kering, peti kemas, dan kargo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon