JAKARTA. Dalam kunjungan kerja ke London, Inggris pada (4/6), Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, berkesempatan menyampaikan pandangannya pada pertemuan tahunan European Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Dihadiri oleh lebih dari 100 anggota RSPO, Bayu mengatakan bahwa minyak sawit sangat penting bagi Indonesia, seperti juga Airbus bagi Perancis. “Minyak sawit bagi Indonesia tidak hanya penting bagi perekonomian nasional, namun menjadi sarana pula bagi pengentasan kemiskinan, pembangunan pedesaan dan sumber mata pencaharian bagi petani,” katanya, dalam siaran persnya, Jumat (6/6). Sebagai produsen dan eksportir terbesar minyak sawit dunia, sawit sangat penting bagi Indonesia. Selain menganalogikan dengan Airbus, dia juga menganalogikan pentingnya sawit sama halnya dengan industri otomotif di Jerman, atau jasa keuangan di Inggris. RSPO, merupakan salah satu jenis dari beragam sertifikasi minyak sawit yang keberterimaannya paling tinggi di pasar ekspor. Walaupun demikian tercatat baru 16% dari produksi minyak sawit dunia memiliki sertifikasi RSPO. “Dari 9,7 juta ton minyak sawit yang bersertifikasi RSPO, Indonesia menyumbang sekitar 48% atau 4,6 juta ton produksi minyak sawit bersertifikasi (certified sustainable palm oil/CSPO) RSPO," jelasnya.
Sawit sama pentingnya dengan Airbus
JAKARTA. Dalam kunjungan kerja ke London, Inggris pada (4/6), Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, berkesempatan menyampaikan pandangannya pada pertemuan tahunan European Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Dihadiri oleh lebih dari 100 anggota RSPO, Bayu mengatakan bahwa minyak sawit sangat penting bagi Indonesia, seperti juga Airbus bagi Perancis. “Minyak sawit bagi Indonesia tidak hanya penting bagi perekonomian nasional, namun menjadi sarana pula bagi pengentasan kemiskinan, pembangunan pedesaan dan sumber mata pencaharian bagi petani,” katanya, dalam siaran persnya, Jumat (6/6). Sebagai produsen dan eksportir terbesar minyak sawit dunia, sawit sangat penting bagi Indonesia. Selain menganalogikan dengan Airbus, dia juga menganalogikan pentingnya sawit sama halnya dengan industri otomotif di Jerman, atau jasa keuangan di Inggris. RSPO, merupakan salah satu jenis dari beragam sertifikasi minyak sawit yang keberterimaannya paling tinggi di pasar ekspor. Walaupun demikian tercatat baru 16% dari produksi minyak sawit dunia memiliki sertifikasi RSPO. “Dari 9,7 juta ton minyak sawit yang bersertifikasi RSPO, Indonesia menyumbang sekitar 48% atau 4,6 juta ton produksi minyak sawit bersertifikasi (certified sustainable palm oil/CSPO) RSPO," jelasnya.