Sawit Sumbermas membidik kenaikan produksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks pertumbuhan sektoral masih menempatkan sektor perkebunan sebagai bisnis yang tertekan paling dalam. Secara year to date per Jumat (8/12), sektor perkebunan minus 13,63%. Padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 13,86% pada periode yang sama.

Hingga tahun depan, diprediksi sektor perkebunan masih menghadapi tantangan. Salah satunya penurunan harga crude palm oil (CPO) akibat adanya kelebihan pasokan atau over supply

Sepanjang tahun berjalan hingga Jumat (8/12), sejumlah saham emiten perkebunan masih mencatatkan kinerja merah. Meski demikian, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) masih berkinerja positif, yaitu tumbuh 2,14% (ytd).


Investor Relation PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk Arie Raymond menyatakan, tahun depan, tetap ada potensi kenaikan volume produksi CPO. Apalagi, menurutnya, curah hujan sepanjang tahun ini di Kalimantan Tengah cukup baik. "Tidak ada El Nino berkepanjangan," katanya, Sabtu (9/12).

Komoditas CPO memang sangat bergantung dengan cuaca. Tahun lalu, komoditas ini tertekan lantaran adanya efek El Nino. Ini memberikan efek kemarau panjang dan menyebabkan kekeringan. Padahal CPO membutuhkan banyak air untuk bisa meningkatkan produktivitas.

Operasional SSMS terpusat di wilayah Kalimantan Tengah. Sampai periode Juni 2017, perusahaan memiliki kebun dengan tanaman menghasilkan seluas 62.883 hektare (ha), tanaman belum menghasilkan seluas 7.375 ha, dan lain-lain seluas 25.512 ha.

Arie menyatakan, pola operasional pengelolaan kebun SSMS menyesuaikan dengan pola cuaca setiap tahun. "Sehingga produksi FFB (fresh fruit bunch) ke depannya tetap bertumbuh secara positif," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini