KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (
SSMS) mengakui keanggotaan dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menjadi sentimen yang baik untuk kinerja keuangan perusahaan secara umum. Head of Sustainability SSMS Henky Satrio mengatakan, dengan tergabung dalam keanggotaan RSPO, perseroan mengalami peningkatan penjualan. Sebab, tandan buah segar (TBS) dan hasil proses minyak kelapa sawit alias
crude palm oil (CPO) SSMS mendapat pengakuan sebagai Certified RSPO dalam mekanisme penjualan Book and Claim.
Selain dampak kinerja keuangan, SSMS juga merasakan dampak kinerja fundamental yang dihasilkan dari keikutsertaan keanggotaan RSPO. Di antaranya, peningkatan citra perseroan karena tingkat kepercayaan pembeli tinggi, serta penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang telah diakui “Kemitraan dengan masyarakat melalui program Plasma bisa turut membantu peningkatan perekonomian masyarakat dengan adanya kegiatan operasional SSMS,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (6/9). SSMS sendiri telah bergabung dalam keanggotaan RSPO Sejak 17 April 2007. Sampai saat ini SSMS telah memiliki 100% sertifikasi RSPO.
Baca Juga: Begini Strategi Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) yang Kejar Kinerja Positif di 2024 Untuk masuk ke dalam keanggotaan RSPO, SSMS berkomitmen atas ketentuan yang berlaku. Seperti, transparansi kepada pemangku kepentingan dan publik, serta bertindak dan bertanggung jawab terhadap praktik ESG. Kemudian, bertanggung jawab terhadap internal dan pihak eksternal (masyarakat, publik dan plasma), serta kewajiban pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab dan memenuhi segala peraturan yang ada. Perseroan juga berkewajiban dan patuh atas segala peraturan Pemerintah, baik daerah maupun nasional, serta mengikuti segala ketentuan regulator terkait dengan tata kelola perusahaan yang baik (governence). “Kemudian, Perseroan mempunyai program keberlanjutan yang telah sesuai dan diakui oleh RSPO. Salah satunya adalah mempunyai kebijakan No Deforestation, No Peat No Exploitation (NDPE), High Conservation Value (HCV), High Carbon Stock (HCS), dan lainnya,” paparnya. Untuk mempertahankan keanggotaan RSPO, SSMS berupaya menjaga dan terus meningkatkan segala hal (update) yang telah menjadi ketentuan organisasi. “Kami juga patuh dengan kebijakan pemerintah dan ketentuan lainnya yang dapat memberikan manfaat yang baik bagi SSMS untuk bisnis yang berkelanjutan,” tuturnya.
Asal tahu saja, SSMS meraup pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 5,14 triliun. Ini tumbuh 10,77% secara tahunan atau y
ear on year (YoY) dari Rp 4,64 triliun.
Kendati begitu, SSMS berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 1,41%YoY menjadi Rp 3,53 triliun di semester I-2024. Pada periode yang sama di 2023, beban pokok penjualan SSMS mencapai Rp 3,58 triliun. Alhasil, laba periode berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas induk SSMS mencapai Rp 382,4 miliar di semester I-2024. Ini melonjak 60,79% secara tahunan dari capaian di semester I-2023 sebesar Rp 237,82 miliar. Dengan capaian tersebut, laba per saham SSMS mencapai Rp 40,14 per saham. Angka ini meningkat dibandingkan posisi per Juni 2022, yang mencapai Rp 24,97 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari