Sawit Sumbermas (SSMS) terhindar dari efek depresiasi rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih menjadi momok. Tekanan kian besar ketika emiten memiliki tanggungan utang dengan denominasi dollar.

Beruntung, hal ini tak sampai dialami PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). "Karena penjualan CPO kami menggunakan basis dollar AS," ujar Arie Raymond, Investor Relations SSMS kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Sehingga, global bond yang diterbitkan perusahaan awal tahun ini tak menjadi beban. Sebab, penjualan yang menggunakan basis dollar menjadi natural hedging bagi perusahaan.


"Kami justru tengah menyiapkan pembayaran kupon dalam waktu dekat," imbuhnya.

Seperti diketahui, Januari lalu SSMS menerbitkan global bond US$ 300 juta. Tenornya hingga 2023 mendatang.

Adapun kupon yang ditetapkan kala itu sebesar 7,75% dan dibayarkan setiap enam bulan. Pembayaran pertama sudah dilakukan pada Juli lalu.

Tekanan utama SSMS saat ini tak beda dengan industri crude palm oil (CPO) secara umum. Harga CPO belum terlihat menunjukkan performa terbaiknya.

"Sudah terlihat naik, tapi secara perlahan," tandas Arie.

Beleid pemerintah terkait kebijakan B20 dinilai menjadi salah satu sentimen yang bisa mengkompensasi tekanan dari sentimen harga. Beleid mewajibkan penggunaan solar bercampur biodiesel 20% mulai 1 September 2018.

SSMS memang belum memiliki fasilitas pengolahan CPO menjadi biodiesel. Yang ada, baru pengolahan CPO menjadi biogas.

Tapi, bukan berarti perusahaan tidak kepincut. SSMS mulai mengkaji untuk membangun fasilitas tersebut tahun depan.

Selama ini, investasi untuk fasilitas biogas sekitar US$ 6 juta-US$ 9 juta. Itu sudah termasuk kebutuhan lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi