Sayurbox Raih pendanaan Seri C US$ 120 Juta dari Northstar dan Alpha JWC Ventures



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup e-Grocery business-to-customer (B2C) dan business-to-business (B2B) Sayurbox mengumumkan pendanaan Seri C senilai lebih US$ 120 juta atau setara Rp 1,7 triliun.

Pendanaan ini dipimpin Northstar dan Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari International Finance Corporation (IFC). Sebelumnya, investor Sayurbox yakni Astra, Syngenta Group Ventures, serta Global Brain, dan beberapa investor lainnya juga turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

Amanda Susanti, Co-founder and CEO of Sayurbox mengatakan, pendanaan Seri C ini didapat kurang dari setahun setelah pendanaan Seri B senilai US$ 15 juta atau sekitar Rp 216 miliar yang dipimpin Astra.


Dia bilang, sejak saat itu, Sayurbox telah mengalami pertumbuhan yang eksponensial melalui penambahan produk secara signifikan, ekspansi cakupan wilayah dari Jabodetabek ke Surabaya dan Bali. Serta membangun jaringan gudang mikro untuk layanan cepat (quick commerce) Sayurbox dan SayurKilat.

“Pendanaan baru ini akan digunakan untuk mempercepat penetrasi layanan Sayurbox di kota-kota baru seperti Bandung dan beberapa kota lainnya, serta memperluas rantai pasokan end-to-end Sayurbox secara nasional,” ujar Amanda dalam keterangan tertulis, Senin (21/3).

Baca Juga: Suntikan Modal Rp 71 Miliar ke Bisnis Anak Jokowi Jadi Polemik, Ini Respon Alpha JWC

Sebagai informasi, Sayurbox memiliki aplikasi digital yang menyediakan lebih dari 5.000 produk hasil pertanian, daging dan ikan, serta makanan jadi, dengan cakupan pengantaran di Jabodetabek, Surabaya, dan Bali.

Sayurbox saat ini melayani sekitar 1 juta pelanggan di wilayah Jawa dan Bali serta bekerjasama dengan lebih dari 10.000 petani di seluruh Indonesia.

Eko Kurniadi, Partner at Alpha JWC Ventures, menilai perkembangan layanan di sektor e-grocery telah menemukan kunci dan solusi mengatasi tantangan ini dan berhasil berkembang pesat serta berkelanjutan.  

“Sayurbox kini telah menjadi perusahaan berkelas dunia, tak kalah dengan startup-startup e-grocery unggul lainnya di dunia, dengan operasional yang memungkinkan mereka mengantarkan produk segar dari petani ke konsumen hanya dalam 12 jam,” imbuhnya.

Baca Juga: Riset: Bisnis Kuliner Asia Tenggara Mencapai Total Pendanaan US$ 461 Juta di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat