SBI Securities Jepang resmi miliki 25% saham BNI Securities



JAKARTA.

Akuisisi 25% saham BNI Securities oleh perusahaan sekuritas asal Negeri Sakura Jepang SBI Securities Co. Ltd. sudah tuntas pada 8 Juli 2011. SBI Securities menyetor Rp 114 miliar untuk menebus kepemilikan senilai 25%. Sedangkan sisa saham 75% masih dikuasai oleh Bank BNI.SBI Securities adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh SBI Holdings Co. Ltd. Di Jepang, sekuritas ini dikenal sebagai sekuritas online di Jepang nomer dua setelah Nomura, dari sisi account saham, neraca, dan nilai perdagangan saham. yang menawarkan kecanggihan dan luasnya layanan.SBI Holdings Co., Ltd terdaftar pada Japan Stock Exchange dan merupakan induk perusahaan dari SBI Group. SBI Group sendiri merupakan salah satu kelompok besar finansial terkemuka di dunia yang menawarkan layanan finansial terlengkap meliputi asset management, securities brokerage, investment banking, asuransi, e-commerce. SBI Group juga memiliki investasi di sejumlah industri penting termasuk perumahan, real estate dan system solution.Karakteristik utama dari SBI Group adalah komitmen mereka pada teknologi, yang memungkinkan SBI Group menyediakan layanan finansial yang inovatif, ekonomis dan user-friendly melalui pemanfaatan jaringan internet murah bagi nasabahnya.Jimmy Nyo, Presiden Direktur BNI Securities, menuturkan, akuisisi ini menjadi langkah strategis BNI Securities untuk meningkatkan nilai tambah perseroan, terutama untuk pengembangan bisnis sekuritas di segmen online trading. "Sedangkan keuntungan bagi mereka (SBI), mereka bisa merambah ke pasar Indonesia di mana BNI Securities sudah cukup kuat jaringannya," kata dia di Jakarta, Selasa (12/7).

Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen menambahkan, dari sisi nilai akuisisi boleh jadi memang relatif tidak besar. Namun, Bank BNI sebagai pemilik BNI Securities memang lebih mengincar keuntungan berupa transfer knowledge, infrastruktur teknologi, dan jaringan pemasaran yang dimiliki oleh SBI Securities.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ruisa Khoiriyah