SBMA Incar Tender Baru di Tengah Potensi Kenaikan Permintaan Acetylene dan Oxygen



 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) optimistis pergerakan ekonomi Indonesia akan lebih cerah usai pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung kondusif. Ini diharapkan dapat mendorong permintaan acetylene dan oxygen

Direktur Surya Biru Murni Acetylene Rini Dwiyanti menuturkan hasil produksi dari Pabrik Air Separation Plant baru SMBA telah terserap oleh pasar, tetapi kenaikannya masih bertahap. 

"Kami optimistis permintaan pasar akan semakin meningkat lagi setelah terealisasinya pembelian peralatan kerja seperti lorry tank, iso tank, truck dan tabung," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (18/2). 


Baca Juga: Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Perluas Pangsa Pasar di 2024

Rini memproyeksikan penjualan Karbon Dioksida (CO2) tergantung kebutuhan dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan semakin meningkat setelah pemilu selesai. Dia mengklaim sudah mulai terjadi kenaikan permintaan. 

"Dampaknya sudah mulai terasa pada SMBA dari terealisasinya penjualan liquid CO2 untuk Pabrik semen yang ada di pulau Kalimantan seperti Kobexindo dan Indocement," ucap Rini. 

 
SBMA Chart by TradingView

Dia mengklaim telah terjadi peningkatan penjualan Acetylene masih terus terjadi seiring dengan penjualan produk Oxygen. Namun Rini belum bisa menyampaikan besar tingkat pertumbuhannya. 

Untuk memenuhi kebutuhan produksi, SMB juga telah menambah alat kerja seperti tabung acetylene dan truck untuk mendukung pemenuhan atas permintaan barang yang meningkat.

Baca Juga: Surya Biru Murni (SBMA) Bakal Perluas Pasar di Kalimantan

Rini bilang di awal 2024, SMBA telah membuat anggaran dengan orientasi meningkatkan penjualan liquid produk di pasar yang selama ini kurang maksimal untuk di supply barangnya.

“Saat ini SBMA sedang mengikuti beberapa tender, dan sudah ada addendum baru dari kontrak lama tentunya dengan harga baru,” tandasnya.

Setelah terealisasinya alat kerja, maka SMBA lebih optimistis untuk memenangkan tender dan penetrasi pasar karena affability faktor dan reliabilitas faktor meningkat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli