KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mengungkapkan bahwa Surat Berharga Negara (SBN) masih menjadi pilihan utama investasi bagi perusahaan dana pensiun (Dapen) hingga Mei 2024. Menurut Pengamat Industri Dana Pensiun, Suheri, dominasi SBN pada periode ini disebabkan oleh penilaian bahwa instrumen ini merupakan yang paling aman dibandingkan dengan opsi investasi lainnya. Keamanan ini menjadi faktor utama di tengah kekhawatiran akan kemungkinan resesi di Amerika Serikat.
"SBN berkontribusi sebesar 41,06% dari total nilai investasi perusahaan dana pensiun pada Juni 2024," ujar Suheri kepada Kontan.co.id pada Kamis (8/8).
Baca Juga: Sejumlah Dana Pensiun Catat Pertumbuhan Aset pada Semester I-2024 Suheri juga mencatat bahwa secara umum, SBN tetap menjadi pilihan menarik bagi investor karena yield-nya masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan aset lainnya. "Meskipun yield SBN cenderung menurun, harga SBN terus meningkat seiring dengan permintaan yang meningkat di pasar," tambahnya. Selain SBN, alokasi investasi terbesar berikutnya adalah Obligasi Korporasi, yang mencakup porsi sebesar 20,84% per Mei 2024. Suheri memprediksi bahwa SBN dan Obligasi Korporasi akan terus mendominasi hingga akhir tahun, mengingat kedua instrumen ini memiliki karakteristik jangka panjang dan relatif aman dibandingkan dengan saham atau kripto. "Penempatan investasi di SBN dan Obligasi Korporasi ini sangat mudah dan relatif stabil," jelasnya.
Baca Juga: Para Trader Kehilangan Miliaran Dolar Akibat Lonjakan Volatilitas Saham Sementara itu, investasi di saham mengalami penurunan per Mei 2024, dengan porsi hanya sebesar 6,86%.
Penurunan ini disebabkan oleh volatilitas saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti obligasi. "Jika pasar saham diperkirakan akan mengalami volatilitas tinggi atau penurunan, dana pensiun cenderung mengurangi eksposur mereka terhadap saham untuk mengurangi risiko tersebut. Dalam situasi pasar yang tidak menentu, pelestarian modal menjadi fokus utama," ujar Suheri. Dengan mengurangi alokasi ke saham dan beralih ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti SBN atau obligasi, dana pensiun dapat lebih efektif dalam melindungi nilai portofolio mereka. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .