KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebut upaya pemerintah menerbitkan 10 Surat Berharga Negara (SBN) ritel sepanjang 2019 dapat mengancam likuiditas. Alasannya, imbas penerbitan SBN ritel ini akan memicu terjadinya perebutan dana masyarakat antara perbankan dengan pemerintah. "Memang cukup berat tahun ini, karena bond yang diterbitkan pemerintah ini bunganya lebih tinggi dibandingkan bunga deposito, dari sisi pajak juga lebih murah 15%," katanya di sela Diskusi Indef, Rabu (30/1) di Jakarta. Di lain sisi, langkah makroprudensial yang dilakukan bank sentral, misalnya aktivasi termin repo reguler, dan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) dinilainya juga merupakan solusi jangka pendek.
SBN ritel mengancam likuiditas, Indef: Pemerintah dan bank harus buat kesepakatan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebut upaya pemerintah menerbitkan 10 Surat Berharga Negara (SBN) ritel sepanjang 2019 dapat mengancam likuiditas. Alasannya, imbas penerbitan SBN ritel ini akan memicu terjadinya perebutan dana masyarakat antara perbankan dengan pemerintah. "Memang cukup berat tahun ini, karena bond yang diterbitkan pemerintah ini bunganya lebih tinggi dibandingkan bunga deposito, dari sisi pajak juga lebih murah 15%," katanya di sela Diskusi Indef, Rabu (30/1) di Jakarta. Di lain sisi, langkah makroprudensial yang dilakukan bank sentral, misalnya aktivasi termin repo reguler, dan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) dinilainya juga merupakan solusi jangka pendek.