SBR003 jadi SUN ritel elektronik domestik pertama, simak perbedaan e-SBN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah lewat Kementerian Keuangan (Kemkeu) siap mengakomodir penjualan Surat Utang Negara (SUN) kepada investor ritel di pasar perdana domestik melalui sistem elektronik atau e-SBN.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, rencananya pada Mei, Kemkeu akan mulai memasarkan SBN ritel online ini. Seri yang ditawarkan adalah SBR003.

Menurut Luky, rencananya SBR003 ini akan bertenor dua tahun dengan early redemption per order yang dilakukan satu kali setelah 12 bulan. Minimal holdingnya masih sama, yakni 50% dengan minimal pemesanan untuk early redemption Rp 2 juta per pemesanan dengan kelipatan Rp 1 juta.


“Perbedaannya dengan SBR002 yang minimal pemesanannya Rp 5 juta, SBR003 minimal pemesanannya Rp 1 juta. Maksimal pemesanan SBR003 ini Rp 3 miliar,” kata Luky di kantornya Jumat (6/4).

Sementara itu, untuk harga, acuannya adalah BI 7D RR ditambah spread. Pada SBR002, acuannya adalah LPS ditambah spread.

Soal yield, pemerintah memastikan bahwa akan berada di atas yield deposito.

“Kami akan lihat berapa di market, at least sebagai acuan. Kami juga minta masukan Mitra Distribusi (Midis) kami sehingga kami tawarkan rate tertentu,” ucapnya.

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting menyambung, target indikatif sementaranya adalah Rp 1 triliun. Namun, apabila animo masyarakat tinggi, pemerintah mengharapkan lebih besar lagi.

Adapun ia mengatakan bahwa sejak SBN ritel diterbitkan, Kemkeu berjanji bahwa yield-nya lebih tinggi dari deposito BUMN. “kami jamin di atas tingkat bunga deposito BUMN,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia