SBR004 resmi ditawarkan hari ini, kupon minimalnya 8,05%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka penawaran Saving Bond Ritel (SBR) 004, Senin (20/8). Masa penawaran kepada investor individu secara online lewat e-SBN ini dibuka selama empat pekan sampai 13 September mendatang. 

Sekadar mengingatkan SBR merupakan instrumen investasi yang ditawarkan bagi individu yang dananya diperuntukkan sebagai pembiayaan negara untuk kegiatan-kegiatan pemerintah yang produktif. 

Investor ritel atau individu bisa memesan mulai dari Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar. SBR004 ini ditawarkan dengan kupon minimal 8,05% dan bisa lebih tinggi jika ada kenaikan bunga acuan Bank Indonesia. Bandingkan dengan bunga acuan BI 5,5% dan bunga deposito yang dilindungi Lembagan Penjamin Simpanan (LPS) 6,25%. 


Jatuh tempo SBR004 dua tahun, tak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, tapi ada fasilitas early redemption. Untuk mulai berinvestasi di SBR004, klik di sini.

Dengan mengusung tagline "Aku Pun Bisa Investasi," pemerintah memberi harapan besar kepada WNI untuk dapat berinvestasi pada SBR004 dan sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan nasional, khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau membangun Indonesia melalui bidang pendidikan.

Selain itu, instrumen SBR ini akan memperdalam pasar keuangan dan basis investor lokal di market Tanah Air. 

"Maka dari itu, pemerintah memperbanyak instrumen-instrumen yang bersifat ritel" tutur Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini.

Sekadar mengingatkan, ada empat instrumen investasi ritel obligasi yang ditawarkan negara yaitu Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang bisa diperdagangkan, dan SBR yang tidak bisa diperdagangkan. Selain itu, ada varian syariah atau sukuk. Ada yang tradeable, juga ada yang tidak bisa diperdagangkan yaitu Sukuk Tabungan. 

Selain menerbitkan SBR, dalam periode semester II ini, pemerintah akan merilis ORI pada Oktober, serta Sukuk Tabungan pada November.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia