SBR009 laris manis diburu investor, volume pemesanan tembus Rp 2,25 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR009 ternyata laris manis. Buktinya, total volume pemesanan untuk Surat Berharga Negera (SBN) ritel pertama di tahun ini melebihi target pemerintah karena mencapai Rp 2,25 triliun.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan penjualan SBR009 hanya Rp 2 triliun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan total investor untuk SBR009 mencapai 11.247. 

"Rincian investor baru sebanyak 6.539 atau sebesar 58,14% dari total keseluruhan investor dengan jumlah nominal pembelian seri ini sebesar Rp 1,13 triliun atau 50,02% dari total keseluruhan pembelian," tulis DJPPR dalam rilis yang diterima Kontan.co.id. Senin (17/2).


Baca Juga: Obligasi ritel seri SBR009 diburu investor, begini kata analis

Sementara investor lama sebanyak 4.708 dengan 99 investor setia yang selalu membeli SBR secara online sejak seri SBR003 hingga seri SBR009 dengan nominal pembelian sebesar Rp 18,70 miliar.

Meninjau profil investor, jumlah investor terbesar berasal dari generasi milenial berumur 19 hingga 30 tahun dengan jumlah investor mencapai 5.733 atau 50,97% dari total keseluruhan. 

Namun, jika dilihat berdasarkan volume penjualan, pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers yakni Rp 943 miliar atau 41,82% dari total keseluruhan pemesanan.

Sementara berdasarkan jenis pekerjaan, jumlah investor didominasi oleh pegawai swasta sebanyak 4.107 investor. Sementara jika melihat secara volume maka didominasi oleh wiraswasta sebesar Rp 867 miliar. 

Adapun 71,01% dari jumlah investor melakukan pemesanan dengan nominal sampai dengan Rp 100 juta. Tingkat keritelan SBR009 semakin terasa karena sebagian besar investor membeli pada nominal kurang dari Rp 1 miliar.

Baca Juga: Pemerintah targetkan penjualan SBR009 sebesar Rp 2 triliun

Penerbitan SBR009 terbilang sukses karena seri ini memberikan kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) 6,30%. Angka ini berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 5,00% ditambah spread tetap 130 bps (1,30%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari