SBY ajak WTO ciptakan perdagangan yang adil



JAKARTA. Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk bersama-sama menciptakan sistem perdagangan multilateral yang lebih mudah, adil, dan terbuka.

"Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita mampu menata ulang perdagangan global. Dan kita punya kesempatan untuk mengupayakan kemudahan bagi perdagangan dunia yang lebih mudah, adil serta terbuka," kata SBY dalam sambutannya ketika membuka Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Negara-Negara Anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-9 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.

Kepada seluruh delegasi, SBY menyatakan keyakinannya KTM ini akan memperteguh sistem perdagangan multilateral.


Terlebih lagi, kata SBY, pertemuan di Bali sebagai kelanjutan dari kesepakatan bersejarah di Jenewa, yang mengahsilkan Agenda Pembangunan Doha (DDA).

Kendati pertemuan sebelumnya di Jenewa tidak membuahkan hasil, Presiden mengingatkan semua negara anggota WTO telah sepakat untuk mereformasi sehingga akan membuka pasar bagi negara-negara kurang berkembang (LDC).

Pertemuan Bali, menurut SBY, juga akan menyiapkan landasan  bagi tercapainya harapan baru bagi Agenda Pembangunan Doha.

"Karenanya saya berharap pada Anda semua untuk membuat progres yang nyata dalam pertemuan di Bali ini,” pinta SBY, seperti dikutip dari situs resmi Setkab RI.

Dalam acara yang dihadiri Dirjen WTO Roberto Azevedo itu, SBY mengharapkan Bali sebagai tempat pertemuan akan mengurai setiap kebuntuan, dan kemacetan.

SBY lalu menyebut pertemuan besar yang sukses terselenggara di Bali, seperti konferensi perubahan iklim pada 2007, dan sebelumnya pada 2003 KTT ASEAN  menelorkan  Bali Concord II.

Untuk mencapai hasil positif, SBY mengimbau seluruh delegasi, khususnya para menteri perdagangan, untuk memanfaatkan kemauan politik.

"Kita semua harus luwes demi WTO yang lebih baik, demi kebaikan perekonomian kita, dan demi kebaikan seluruh rakyat di dunia," imbuh SBY.

KTM Ke-9 WTO di Bali, kata Presiden, merupakan kesempatan emas untuk membuat langkah besar menuju kesimpulan Putaran Doha.

"Marilah kesempatan ini kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menyatukan perbedaan di antara kita dan menyepakati aturan perdagangan baru yang akan memperkuat perekonomian global," harap Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

SBY menegaskan, pertemuan Bali hanya akan membuahkan hasil, hanya bila seluruh delegasi tidak menmandang yang lain sebagai kompetitor melain mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan