JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, sejauh ini belum ada solusi yang manjur dalam mengatasi krisis yang terjadi di Suriah. Karena itu, dia berencana memberikan pernyataan untuk mengakhiri konflik dalam negeri di negeri Timur Tengah tersebut. Hingga saat ini, SBY mengatakan, korban akibat krisis Suriah itu terus terjadi. "Tidak ada tanda-tanda terhentinya pertempuran yang berkecamuk dan yang menjadi korban rakyat sipil," ujarnya, Kamis (19/7).Rencananya, SBY akan mengeluarkan pernyataan sekitar pukul 20.00 WIB di Istana Negara. SBY mengatakan, pernyataan ini untuk mengakhiri konflik dan mengurangi korban. SBY mengaku sebelumnya sudah mengirimkan rekomendasi langsung ke Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon. Namun, dia menilai tindak lanjut dari rekomendasi itu kurang memuaskan.Perang sipil terjadi setelah gelombang revolusi menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad mundur. Namun, tuntutan itu dijawab pemerintah dengan senjata. PBB memperkirakan sekitar 10.000 orang tewas dalam konflik yang telah berlangsung selama 16 bulan terakhir.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY akan keluarkan pernyataan soal Suriah
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, sejauh ini belum ada solusi yang manjur dalam mengatasi krisis yang terjadi di Suriah. Karena itu, dia berencana memberikan pernyataan untuk mengakhiri konflik dalam negeri di negeri Timur Tengah tersebut. Hingga saat ini, SBY mengatakan, korban akibat krisis Suriah itu terus terjadi. "Tidak ada tanda-tanda terhentinya pertempuran yang berkecamuk dan yang menjadi korban rakyat sipil," ujarnya, Kamis (19/7).Rencananya, SBY akan mengeluarkan pernyataan sekitar pukul 20.00 WIB di Istana Negara. SBY mengatakan, pernyataan ini untuk mengakhiri konflik dan mengurangi korban. SBY mengaku sebelumnya sudah mengirimkan rekomendasi langsung ke Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon. Namun, dia menilai tindak lanjut dari rekomendasi itu kurang memuaskan.Perang sipil terjadi setelah gelombang revolusi menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad mundur. Namun, tuntutan itu dijawab pemerintah dengan senjata. PBB memperkirakan sekitar 10.000 orang tewas dalam konflik yang telah berlangsung selama 16 bulan terakhir.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
