JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal mendorong terwujudnya stabilitas perekonomian global di forum G20. Terutama di tengah ancaman gejolak ekonomi global akibat krisis utang sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat."Saya yakin pembicaraan kami banyak disita pembicaraan ekonomi di AS dan Eropa dan bagaimana kita bersatu untuk mencegah dampak krisis tersebut terhadap perekonomian global. Kita akan bicara stabilisasi, cara untuk menstimulasi cara pertumbuhan dunia," kata SBY di Halim Perdanakusuma, sebelum bertolak ke Perancis, Senin (31/10).Menurut SBY, pertemuan G20 sangat penting lantaran situasi dunia yang tengah dihadapi bayang-bayang krisis. Meski demikian, SBY menegaskan Indonesia akan tetap konsisten untuk fokus pada kepentingan negara berkembang. "Saya melihat forum G20 ini untuk membicarakan perekonomian di negara maju. Meski penting tapi itu bukan satu-satunya. Kalau itu menjadi kepedulian dan diabaikan, maka dampaknya akan buruk," katanya.Oleh karena itu, SBY menegaskan posisi dirinya dalam forum tersebut yakni selaku Presiden Indonesia yang menjadi salah satu anggota G20 dan selaku Ketua ASEAN. "Chairman yang akan menyerukan kepentingan ASEAN," katanya.Disamping itu, isu utama lainnya yang bakal diserukan Indonesia menyangkut pembangunan, korupsi, climate change, ketahanan pangan, dan ketahan energi dan isu lain yang muncul di banyak negara.Selama di Cannes, SBY juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pimpinan negara, salah satunnya Presiden Mexico. Serta juga ada beberapa pertemuan tripartit.Sebagai informasi, SBY dan delegasi melakukan kunjungan ke Cannes, Perancis dalam rangka menghadiri KTT G20 pada 3-4 November. Pertemuan kali ini semakin mendesak dan penting karena keberlanjutan krisis keuangan di kawasan Uni Eropa menjadi ancaman nyata bagi pemulihan ekonomi global.Staf khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menjelaskann, KTT G20 Cannes ini diharapkan dapat menjaga komitmen implementasi kesepakatan sebelumnya. Dalam KTT Cannes ini, Indonesia mengharapkan agar para anggota G20 melakukan langkah-langkah untuk memulihkan stabilitas global, meningkatkan pertumbuhan global, meningkatkan perdagangan dan investasi, serta mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan."Indonesia akan mendorong agar G20 dapat meningkatkan pertumbuhan global antara lain dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dan memajukan pembangunan infrastruktur," katanya.Selain itu Faizasyah menuturkan Indonesia dan Perancis sebagai ketua bersama The G20 Anti-Corruption Working Group telah mencapai berbagai kemajuan penting dalam memajukan rencana aksi anti-korupsi termasuk dalam hal membersihkan lingkungan usaha dan bisnis, memberantas para pengemplang pajak, dan memperkuat penegakkan hukum.Sebelum ke Cannes, SBY menghadiri pertemuan UNESCO di Paris. Turut mendamping SBY, Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardjojo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY akan mendorong stabilitas perekonomian global di G20
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal mendorong terwujudnya stabilitas perekonomian global di forum G20. Terutama di tengah ancaman gejolak ekonomi global akibat krisis utang sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat."Saya yakin pembicaraan kami banyak disita pembicaraan ekonomi di AS dan Eropa dan bagaimana kita bersatu untuk mencegah dampak krisis tersebut terhadap perekonomian global. Kita akan bicara stabilisasi, cara untuk menstimulasi cara pertumbuhan dunia," kata SBY di Halim Perdanakusuma, sebelum bertolak ke Perancis, Senin (31/10).Menurut SBY, pertemuan G20 sangat penting lantaran situasi dunia yang tengah dihadapi bayang-bayang krisis. Meski demikian, SBY menegaskan Indonesia akan tetap konsisten untuk fokus pada kepentingan negara berkembang. "Saya melihat forum G20 ini untuk membicarakan perekonomian di negara maju. Meski penting tapi itu bukan satu-satunya. Kalau itu menjadi kepedulian dan diabaikan, maka dampaknya akan buruk," katanya.Oleh karena itu, SBY menegaskan posisi dirinya dalam forum tersebut yakni selaku Presiden Indonesia yang menjadi salah satu anggota G20 dan selaku Ketua ASEAN. "Chairman yang akan menyerukan kepentingan ASEAN," katanya.Disamping itu, isu utama lainnya yang bakal diserukan Indonesia menyangkut pembangunan, korupsi, climate change, ketahanan pangan, dan ketahan energi dan isu lain yang muncul di banyak negara.Selama di Cannes, SBY juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pimpinan negara, salah satunnya Presiden Mexico. Serta juga ada beberapa pertemuan tripartit.Sebagai informasi, SBY dan delegasi melakukan kunjungan ke Cannes, Perancis dalam rangka menghadiri KTT G20 pada 3-4 November. Pertemuan kali ini semakin mendesak dan penting karena keberlanjutan krisis keuangan di kawasan Uni Eropa menjadi ancaman nyata bagi pemulihan ekonomi global.Staf khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menjelaskann, KTT G20 Cannes ini diharapkan dapat menjaga komitmen implementasi kesepakatan sebelumnya. Dalam KTT Cannes ini, Indonesia mengharapkan agar para anggota G20 melakukan langkah-langkah untuk memulihkan stabilitas global, meningkatkan pertumbuhan global, meningkatkan perdagangan dan investasi, serta mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan."Indonesia akan mendorong agar G20 dapat meningkatkan pertumbuhan global antara lain dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dan memajukan pembangunan infrastruktur," katanya.Selain itu Faizasyah menuturkan Indonesia dan Perancis sebagai ketua bersama The G20 Anti-Corruption Working Group telah mencapai berbagai kemajuan penting dalam memajukan rencana aksi anti-korupsi termasuk dalam hal membersihkan lingkungan usaha dan bisnis, memberantas para pengemplang pajak, dan memperkuat penegakkan hukum.Sebelum ke Cannes, SBY menghadiri pertemuan UNESCO di Paris. Turut mendamping SBY, Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardjojo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News