JAKARTA. Pendidikan yang rendah menjadi salah satu pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan oleh pemerintahan mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui sekitar 49% pekerja Indonesia masih berpendidikan Sekolah Dasar (SD). Inilah yang kemudian membuat mobilitas ekonomi masyarakat Indonesia menjadi sangat terbatas dan berdampak panjang pada produktivitas nasional. Menurut SBY, rendahnya tingkat pendidikan tanah air ini pula yang mendorong pemerintahannya untuk bisa menaikkan tingkat pendidikan. "Insya Allah, generasi anak-anak kita akan hidup dalam sistem pendidikan di mana paling sedikit mereka akan mengenyam bukan 6 tahun, bukan 9 tahun namun 12 tahun pendidikan. Bahkan kita dorong terus agar mereka bisa menikmati sampai perguruan tinggi," ujarnya dalam pidato kenegaraan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Jumat (15/8).
SBY akui 49% pekerja berpendidikan sampai SD
JAKARTA. Pendidikan yang rendah menjadi salah satu pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan oleh pemerintahan mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui sekitar 49% pekerja Indonesia masih berpendidikan Sekolah Dasar (SD). Inilah yang kemudian membuat mobilitas ekonomi masyarakat Indonesia menjadi sangat terbatas dan berdampak panjang pada produktivitas nasional. Menurut SBY, rendahnya tingkat pendidikan tanah air ini pula yang mendorong pemerintahannya untuk bisa menaikkan tingkat pendidikan. "Insya Allah, generasi anak-anak kita akan hidup dalam sistem pendidikan di mana paling sedikit mereka akan mengenyam bukan 6 tahun, bukan 9 tahun namun 12 tahun pendidikan. Bahkan kita dorong terus agar mereka bisa menikmati sampai perguruan tinggi," ujarnya dalam pidato kenegaraan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Jumat (15/8).