SBY bertemu 13 pimpinan ormas Islam



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima Ketua Umum NU (Nahdlatul Ulama) Said Aqil Siradj dan 12 pimpinan Organisasi Islam (ormas Islam) lainnya di Kantor Presiden, Kamis (14/3). Ke-13 ormas Islam tersebut tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).

Saat menyambut kedatangan mereka, Presiden SBY membuka pembicaraan dengan menceritakan soal perjalanannya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Kairo Mesir beberapa saat lalu.

SBY mengatakan, dalam acara puncak OKI itu, dirinya diberi kesempatan untuk mengungkapkan pandangannya tentang kondisi Indonesia di Asia. "Kita yang mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan pandangan-pandangan kita di forum yang mulia itu,” kata SBY.


Menurut SBY, pandangan-pandangan yang disampaikan pada konferensi itu membuat negara Islam lainnya menjadikan Indonesia teladan dalam memadukan Islam dengan demokrasi tanpa harus bermusuhan.

SBY bilang Indonesia menjadi negara yang ideal untuk melihat bagaimana Islam dan demokrasi bisa hidup damai dalam kehidupan masyarakat modern dan tatanan kehidupan dunia. "Ternyata kita tidak harus berkonfrontasi antara nilai Islam dan demokrasi," tegas Presiden.

Namun begitu, SBY menjelaskan, Indonesia masih mengalami persoalan di kehidupan beragama. Munculnya berbagai perselisihan dan benturan di antara komponen masyarakat yang berbeda keyakinan, etnis dan kelompok acapkali menjadi ganjalan dalam menjalankan demokrasi.

Karena itu, SBY meminta para ulama yang hadir di kantornya untuk membimbing umat agar bisa menghargai perbedaan dan demokrasi. Dengan demikian, masyarakat Indonesia akan bersatu  dan kalau ada persoalan bisa dihadapi bersama.

Ke-13 ormas yang tergabung dalam LPOI dan audiensi dengan presiden adalah: Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah al-Alawiyah, al-Washliyah,  Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri