JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingatkan ancaman krisis ekonomi global. Dia bilang, dampak krisis perekonomian global bisa lebih besar dari 2008 lalu."Kita harus bersiap diri karena bisa jadi kedalaman dan keluasan dari krisis perekonomian global kali ini bisa lebih besar dibandingkan tiga tahun lalu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sesaat menyampaikan pengantar rapat di kantor Presiden, Jumat (23/9).SBY beralasan situasi gejolak ekonomi dunia saat ini berbeda jika dibandingkan tahun 2008 dan 2009. Jika tiga tahun lalu, krisis muncul lantaran ambruknya lembaga-lembaga keuangan di Amerika seperti Lehman Brothers tapi sekarang yang bermasalah adalah negara. "Beberapa negara di Eropa termasuk di Amerika Serikat sendiri, ekonomi, juga ada implikasi politiknya," katanya.SBY pun memastikan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) bakal terus bekerja untuk mengantisipasi dampak ancaman krisis dunia ini. Salah satunya kembali melakukan penyesuaian sejumlah langkah yang pernah dilakukan kala menghadapi dampak krisis tahun 2008/2009."Kami lakukan kembali dengan penyesuaian, adjusment dengan langkah-langkah imbangan yang tepat. Saya masih punya optimistisme yang tinggi kita bisa kelola dengan baik," paparnya.Dalam kesempatan rapat ini, SBY meminta Gubernur BI Darmin Nasution memberikan paparnya menyangkut kebijkan moneter dan langkah-langkah yang sudah dilakukan. Kemudian Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bersama Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati memaparkan menyangkut hal yang dilakukan pemerintah terkait fiskal maupun non fiskal yang menjadi domain pemerintah.SBY berharap tidak ada kepanikan dan kecemasan yang berlebihan terhadap ancaman krisis ekonomi saat ini. Pasalnya pemerintah bakal memastikan sistem dapat berjalan dengan baik. "Setelah ini, meskipun besok hari libur kita tetap akan bekerja untuk memastikan semuanya berjalan baik," tegasnya.Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofyan Wanandi menegaskan gejolak ekonomi global saat ini, ancaman krisisnya bakal lebih besar dari pada tahun 2008/2009. Tak hanya itu, gejolak ini sudah mulai teras efeknya untuk perekonomian dalam negeri. "Mulai terasa menciutnya nilai perdagangan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY: Dampak krisis ekonomi global saat ini bisa lebih besar dari 2008
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingatkan ancaman krisis ekonomi global. Dia bilang, dampak krisis perekonomian global bisa lebih besar dari 2008 lalu."Kita harus bersiap diri karena bisa jadi kedalaman dan keluasan dari krisis perekonomian global kali ini bisa lebih besar dibandingkan tiga tahun lalu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sesaat menyampaikan pengantar rapat di kantor Presiden, Jumat (23/9).SBY beralasan situasi gejolak ekonomi dunia saat ini berbeda jika dibandingkan tahun 2008 dan 2009. Jika tiga tahun lalu, krisis muncul lantaran ambruknya lembaga-lembaga keuangan di Amerika seperti Lehman Brothers tapi sekarang yang bermasalah adalah negara. "Beberapa negara di Eropa termasuk di Amerika Serikat sendiri, ekonomi, juga ada implikasi politiknya," katanya.SBY pun memastikan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) bakal terus bekerja untuk mengantisipasi dampak ancaman krisis dunia ini. Salah satunya kembali melakukan penyesuaian sejumlah langkah yang pernah dilakukan kala menghadapi dampak krisis tahun 2008/2009."Kami lakukan kembali dengan penyesuaian, adjusment dengan langkah-langkah imbangan yang tepat. Saya masih punya optimistisme yang tinggi kita bisa kelola dengan baik," paparnya.Dalam kesempatan rapat ini, SBY meminta Gubernur BI Darmin Nasution memberikan paparnya menyangkut kebijkan moneter dan langkah-langkah yang sudah dilakukan. Kemudian Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bersama Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati memaparkan menyangkut hal yang dilakukan pemerintah terkait fiskal maupun non fiskal yang menjadi domain pemerintah.SBY berharap tidak ada kepanikan dan kecemasan yang berlebihan terhadap ancaman krisis ekonomi saat ini. Pasalnya pemerintah bakal memastikan sistem dapat berjalan dengan baik. "Setelah ini, meskipun besok hari libur kita tetap akan bekerja untuk memastikan semuanya berjalan baik," tegasnya.Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofyan Wanandi menegaskan gejolak ekonomi global saat ini, ancaman krisisnya bakal lebih besar dari pada tahun 2008/2009. Tak hanya itu, gejolak ini sudah mulai teras efeknya untuk perekonomian dalam negeri. "Mulai terasa menciutnya nilai perdagangan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News