JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap agar Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak harus terus menjaga jarak dengan mantan calon presiden Prabowo Subianto yang juga mendapatkan dukungan dari kekuatan politik. “Bagus kalau saling menyapa, karena kekuatan Pak Prabowo hanya beda sekitar 5-6 juta saja dari sekian ratus juta pemilih, dari 240 juta penduduk Indonesia. Kalau terjadi konsiliasi, saling menyapa, tidak ada kata-kata the winner takes all akan teduh politik negeri ini, akan damai negeri ini,” tutur Presiden SBY menjawab pertanyaan wartawan pada konperensi pers di Hotel Shangri-La, Singapura, dikutip dari setkab.go.id Kamis (4/9). Kalau politiknya teduh, lanjut SBY, kebijakan presiden baru dan pemerintah akan lebih mulus. Sebaliknya, kalau politiknya tidak teduh meskipun punya keinginan yang kuat untuk menjalankan kebijakan a, b, c, d, belum tentu akan bisa mulus. “DPRnya keras, pressure politik di luar parlemen juga keras, dan sebagainya. Itulah politih, itulah riel politik,” ujarnya.
SBY ingin melihat Jokowi-Prabowo saling sapa
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap agar Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak harus terus menjaga jarak dengan mantan calon presiden Prabowo Subianto yang juga mendapatkan dukungan dari kekuatan politik. “Bagus kalau saling menyapa, karena kekuatan Pak Prabowo hanya beda sekitar 5-6 juta saja dari sekian ratus juta pemilih, dari 240 juta penduduk Indonesia. Kalau terjadi konsiliasi, saling menyapa, tidak ada kata-kata the winner takes all akan teduh politik negeri ini, akan damai negeri ini,” tutur Presiden SBY menjawab pertanyaan wartawan pada konperensi pers di Hotel Shangri-La, Singapura, dikutip dari setkab.go.id Kamis (4/9). Kalau politiknya teduh, lanjut SBY, kebijakan presiden baru dan pemerintah akan lebih mulus. Sebaliknya, kalau politiknya tidak teduh meskipun punya keinginan yang kuat untuk menjalankan kebijakan a, b, c, d, belum tentu akan bisa mulus. “DPRnya keras, pressure politik di luar parlemen juga keras, dan sebagainya. Itulah politih, itulah riel politik,” ujarnya.