GRESIK. Setelah menurunkan harga solar sebesar Rp 500 per liter menjadi Rp 4.800, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji untuk kembali menurunkan harga jual solar demi kesejahteraan nelayan. Janji itu ia sampaikan pada puncak peringatan Hari Nusantara ke-9 di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, Rabu (24/12). Harga minyak mentah di pasaran internasional beberapa bulan lalu pernah mencapai kisaran tertinggi US$ 140 per barel. Namun kini harga "emas hitam " ini turun anjlog menjadi dibawah US$ 40 per barel. "Saya ini dari Pacitan, mengerti kehidupan nelayan yang kadang-kadang tidak bisa melaut karena gelombang tinggi. Kadang-kadang ikan menjauh," tuturnya seperti dikutip Antara. Presiden mengaku memikirkan nasib nelayan apabila ia membaca berita di surat kabar tentang mereka yang tidak bisa melaut karena gelombang tinggi. Untuk meringankan beban nelayan, maka Presiden kemudian berjanji akan kembali menurunkan harga solar seiring dengan terus menurunnya harga minyak mentah dunia. "Doakan saja harga minyak mentah dunia tidak naik lagi," ujarnya Sebelumnya, Presiden Yudhoyono menyatakan pemerintah akan menyesuaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar setiap bulan mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia. Setelah harga minyak mentah dunia menurun hingga menyentuh 40 dolar AS per barel, maka pemerintah telah dua kali menurunkan harga jual premium dari Rp 6.000 per liter, kini menjadi Rp 5.000 per liter. Harga solar pun kini menjadi Rp 4.800 per liter. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY Janji Turunkan Harga Solar Kembali
GRESIK. Setelah menurunkan harga solar sebesar Rp 500 per liter menjadi Rp 4.800, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji untuk kembali menurunkan harga jual solar demi kesejahteraan nelayan. Janji itu ia sampaikan pada puncak peringatan Hari Nusantara ke-9 di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, Rabu (24/12). Harga minyak mentah di pasaran internasional beberapa bulan lalu pernah mencapai kisaran tertinggi US$ 140 per barel. Namun kini harga "emas hitam " ini turun anjlog menjadi dibawah US$ 40 per barel. "Saya ini dari Pacitan, mengerti kehidupan nelayan yang kadang-kadang tidak bisa melaut karena gelombang tinggi. Kadang-kadang ikan menjauh," tuturnya seperti dikutip Antara. Presiden mengaku memikirkan nasib nelayan apabila ia membaca berita di surat kabar tentang mereka yang tidak bisa melaut karena gelombang tinggi. Untuk meringankan beban nelayan, maka Presiden kemudian berjanji akan kembali menurunkan harga solar seiring dengan terus menurunnya harga minyak mentah dunia. "Doakan saja harga minyak mentah dunia tidak naik lagi," ujarnya Sebelumnya, Presiden Yudhoyono menyatakan pemerintah akan menyesuaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar setiap bulan mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia. Setelah harga minyak mentah dunia menurun hingga menyentuh 40 dolar AS per barel, maka pemerintah telah dua kali menurunkan harga jual premium dari Rp 6.000 per liter, kini menjadi Rp 5.000 per liter. Harga solar pun kini menjadi Rp 4.800 per liter. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News