SBY: Kebijakan Australia memicu tingginya harga daging sapi



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, kebijakan pemerintah Australia yang memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman sapi ke Indonesia bakal memicu lonjakan harga daging sapi. "Apa yang terjadi bisa menaikkan harga daging sapi. Padahal kita punya kepentingan," kata SBY di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (10/6). Apalagi saat ini sudah mendekati bulan Ramadhan dan perayaan Lebaran yang jatuh pada bulan Juli sampai Agustus. "Pada perayaan Idul Fitri, tentu saja keperluan membeli daging sapi meningkat," katanya. Selain itu, masalah lain yang mungkin muncul Sebagai dampak dari keputusan Australia adalah berhubungan dengan pasokan atau suplai daging sapi di dalam negeri. SBY sendiri pun mengaku telah mengumpulkan menteri terkait untuk segera mencari solusi menyikapi hal ini. Seperti diketahui, Pemerintah Australia menghentikan semua ekspor ternak hidup ke Indonesia selama enam bulan. Ini dipicu kemarahan publik setelah menyaksikan video pemotongan sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Indonesia yang dinilai melanggar hak makhluk hidup. Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig mengatakan, perdagangan ternak ke Indonesia yang selama ini bernilai 318 juta dollar Australia atau sekitar Rp 2,9 trilun per tahun, tidak akan lagi dilakukan hingga adanya jaminan perlindungan hewan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie