SBY: Kebijakan Turunkan Harga BBM Bukan karena Pilpres



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampaknya gerah manakala keputusannya memangkas harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif listrik dianggap sebagai kampanye menjelang Pemilu 2009.

Lantas, Presiden menegaskan kebijakan memangkas biaya energi listrik dan BBM serta tarif angkutan umum sesuai dengan prioritas Pemerintah. "Kebijakan itu bukan karena mau Pilpres, maupun Pemilu Legislatif," imbuhnya.

Menurut Presiden, apa pun komentar terhadap keputusan Pemerintah Senin (21/1) kemarin, harus dihadapi. "Karena pemerintah kan menjalankan amanah rakyat," kata SBY.


Senin (12/1), Pemerintah kembali memangkas harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar. Premium dipangkas Rp 500 menjadi Rp 4.500 per liter dari sebelumnya Rp 5.000 per liter. Solar turun Rp 300 menjadi Rp 4.500 per liter dari sebelumnya Rp 4.800 per liter. Sedangkan harga minyak tanah masih akan tetap Rp 2.500 per liter.

Sedangkan, untuk tarif listrik pemerintah memberi potongan kepada golongan industri I 3 dengan daya listrik 201 KVA sampai 30 MVA dan golongan I 4 dengan daya listrik di atas 30 MVA. Sementara tarif angkutan umum turun sebesar 10%. Kebijakan itu akan mulai berlaku Kamis, 15 Januari nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.