SBY keluarkan 7 arahan supaya ekonomi tumbuh 6,5%



JAKARTA. Pemerintah sadar betul target pertumbuhan sebesar 6,5% tahun ini sulit tercapai. Sebagai langkah antisipasinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan tujuh arahan yang harus diimplementasikan tiap-tiap kementerian.

"Ketujuh arahan pokok ini nanti diminta menteri terkait menurunkannya dalam agenda aksinya," kata Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seusai sidang kabinet di kantor Presiden, Selasa (24/4).

Ada pun ketujuh arahan tersebut yakni:


  1. Mendorong percepatan belanja sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan akan menerjemahkan dalam agenda aksi. Termasuk revisi Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa.
  2. Menjaga tingkat daya beli masyarakat dengan menjaga laju inflasi pada tingkat yang rendah. Menghilangkan ekspektasi inflasi dan menjaga ketersediaan bahan pangan pokok dan stabilitas harganya. Tim inflasi daerah, BI dan Menko perekonomian harus memantau setiap kecepatan arus barang dan kemungkinan gangguan pasokan sehingga tidak boleh terjadi inflasi.
  3. Mengoptimalkan perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat tetap bisa menjangkau. Antara lain dengan Jamkesmas, serta program kluster keempat
  4. Kebijakan mendorong pertumbuhan investasi. Walaupun saat ini tidak atau belum menaikkan BBM / tidak ada kenaikan harga BBM, akan tetapi kuartal pertama investasi meningkat 32,8% dibanding kuartal yang sama tahun 2011. Dengan demikian maka target investasi kita di 2012 sebesar Rp283 triliun akan kita capai. Dengan langkah-langkah agenda aksi yang kita tetapkan. Kuartal pertama sudah di atas 25%. Artinya lebih dari seperempat. Biasanya pada kuartal berikutnya nanti trend-nya akan meningkatkan.
  5. Peningkatan daya saing terutama produk ekspor non migas melalui diversifikasi pasar tujuan ekspor dengan meningkatkan keberagamaan dan kualitas produk. Dalam konteks meningkatkan daya saing ini, maka beban-beban logistik transportasi harus kita kurangi. Dengan konteks ini, maka infrastruktur terutama pelabuhan, kecepatan arus barang dan sebagainya menjadi perhatian utama kita. Itulah sebabnya modernisasi pelabuhan menjadi agenda utama dalam MP3EI. Ini harus diturunkan dalam rencana aksi.
  6. Penguatan perdagangan di dalam negeri untuk menjaga kestabilan harga, kelancaran barang serta menciptakan iklim usaha yang sehat. Kita memperluas perdagangan dalam negeri kita. Jangan space yang besar dalam negeri kita diisi oleh impor yang tinggi. Untuk itu di samping daya saing maka kuncinya adalah sistem logistik, peningkatan connectivity, serta membangun sistem distribusi dan pusat-pusat logistik sangat penting, pelabuhan dan sebagainya.
  7. Mengendalikan produk impor yang berpotensi bisa menurunkan daya saing produk domestik. Ini termasuk juga kemungkinan peluang-peluang terjadinya barang-barang illegal. Semuanya ini memperkuat bea cukai untuk melakukan fungsi pengawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.