SBY klaim berhasil turunkan rasio utang



JAKARTA. Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi tolak ukur besarnya utang untuk membiayai perekonomian tanah air. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) klaim telah berhasil menurunkan rasio utang terhadap PDB menjadi sekitar 23%. Menurut SBY, utang negara Indonesia saat ini telah berada dalam situasi yang jauh lebih aman. Pada waktu puncak krisis moneter tahun 1998, rasio utang Indonesia terhadap PDB mencapai 85%. Artinya, utang Indonesia hampir sama besarnya dengan penghasilan Indonesia sendiri. Bila melihat rasio utang Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara maju, rasio Indonesia adalah yang terendah. Jepang 227,2%, Amerika Serikat 101,5%, dan Jerman 78,4%.

"Rasio utang terhadap PDB Indonesia adalah  yang terendah di antara negara-negara G20," ujar SBY dalam pidato kenegaraannya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Jumat (15/8). Ia melanjutkan, Indonesia telah melunasi utang terhadap International Monetary Fund (IMF) dan melakukannya empat tahun lebih awal dari jadwal yang telah disepakati. Urusan hibah, Indonesia tetap menerima hibah dari negara sahabat. Namun, hibah dari dunia internasional tersebut hanya berjumlah sekitar 0,7% dari seluruh anggaran nasional. "Ini menandakan bahwa kita telah mencapai kemandirian ekonomi yang makin signifikan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan