SBY mengurut dada, Ibu Ani menangis



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung mengurut dada kala mengetahui dan membaca pemberitaan dua surat kabar Australia yang menyebutkan dirinya menyalahgunakan kekuasaan. "Mengurut dada, nauzubillah, itu tidak kita lakukan tapi itu dikatakan kita lakukan," kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi menirukan reaksi SBY, Jumat (11/3). Menurutnya, reaksi itu ditunjukkan SBY sesaat sebelum menggelar pertemuan dengan delegasi World Islamic Economic Forum (WIEF) di kantor Kepresidenan. Sementara itu, reaksi Ibu Negara Ani Yudhoyono menurut Sudi langsung menangis kala mengetahui namanya juga disebut dalam pemberitaan. "Ibu Negara sangat terpukul karena betul-betul tidak ada secuil pun yang dituduhkan itu dilakukan oleh Ibu Negara. Ibu Negara terus terang menangis," kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, Jumat (11/3). Sudi menegaskan bahwa pemberitaan surat kabar The Age dan Sydney Morning Herald semata-mata fitnah. Menurutnya sejauh ini apa yang dilakukan oleh Ibu Negara semuanya transparan. "Apa pun yang kita lihat, mulai dari pendidikan, sosial, penghijauan, dan lingkungan hidup. Itu yang dilakukan beliau dan transparan," belanya. Senada dengan Sudi, Menteri Koordinasi Perekonomian Hatta Raja juga mengungkapkan bahwa Ibu Ani mendedikasikan dirinya secara penuh untuk mendampingi SBY. Sebut saja seperti juga membantu mengembangkan program pemerintah seperti membangun rumah pintar, mobil pintar, dan semua aktivitas sosial. Lepas dari itu, Istana secara tegas menyatakan pemberitaan ini hanya fitnah semata. "Itu bisa kita katakan ghost story, gunjingan yang tak mengandung kebenaran sama sekali," katanya. Seperti diketahui, merujuk dapat situs Wikileaks dua surat kabar Australia memuat artikel yang menegaskan SBY telah menyalahgunakan kekuasaannya. Kawat diplomatik itu mengatakan, SBY mengintervensi proses penuntutan dan persidangan untuk melindungi Taufiq Kiemas, suami dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selain itu, SBY juga dinilai telah menggunakan badan intelijen untuk memata-matai lawan politiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.