SBY merasa nyaman menggunakan kereta



YOGYAKARTA. Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono tampaknya makin nyaman menjalani kehidupannya selepas tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di negeri ini. SBY yang tak lagi dikawal ketat dengan pengawalan kepresidenan kini mulai nyaman menggunakan kendaraan umum.

SBY menggunakan kereta api dalam perjalanan dari Surabaya ke Yogyakarta. Setibanya di Stasiun Tugu Yogyakarta, SBY memuji pelayanan kereta api Indonesia yang dinilainya sudah semakin baik.

Seusai memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, SBY beserta Ani Yudhoyono menyewa gerbong Wisata Imperial yang dirangkaikan dengan Kereta Api Sancaka. Sekitar pukul 20.25 WIB, Selasa (10/2), Kereta Api Sancaka yang menarik gerbong Wisata Imperial itu tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta.


Kedatangan Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ani Yudhoyono di Yogyakarta disambut para kader dan petinggi Partai Demokrat yang sudah menunggu sekitar satu jam. "Pelayanan kereta api semakin baik, bagus," ujar SBY kepada wartawan di stasiun.

SBY menuturkan, banyak perubahan yang terjadi dalam pelayanan kereta api. Saat ini, gerbong terlihat bersih dan tertata rapi. Penumpang menjadi nyaman ketika melakukan perjalanan. "Perjalanannya nyaman. Gerbong bersih dan rapi. Penumpang menjadi nyaman menggunakan kereta api," ucap dia.

Selain itu, menurut SBY, yang terpenting adalah jadwal kereta api yang tepat waktu. "Waktu keberangkatan dan kedatangannya sangat tepat waktu," tuturnya.

Ia mengaku memilih melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta api karena lebih efisien. "Saya berharap pelayanan seperti ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan demi rakyat," ucapnya.

Seusai melakukan pertemuan dengan pejabat PT KAI Daop 6, SBY dan istri, Ani Yudhoyono, meninggalkan Stasiun Tugu menuju hotel. Hari ini, Rabu (11/2), SBY beserta rombongan menghadiri acara Partai Demokrat di Magelang, Jawa Tengah. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie