SBY minta bentrokan SMA 6 dan wartawan diselesaikan



JAKARTA. Kasus bentrokan antara pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) 6 Jakarta dengan wartawan ternyata juga menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY meminta kasus tersebut diselesaikan dengan baik."Selesaikan dengan baik, hukum ditegakkan. Cegah jangan sampai ada benturan begitu!" kata SBY sebelum menerima pengurus Yayasan Batik Indonesia (YBI), Selasa (20/9).Menurut SBY, Indonesia rawan akan berbagai kasus bentrokan tidak hanya di Jakarta tetapi di seluruh kota di Indonesia. Makanya , dia meminta semua pihak untuk mencegah terjadinya bentrokan. Kasus bentrokan antara siswa SMA 6 Jakarta berawal penganiayaan wartawan Trans7, Oktaviardi pada Jumat (16/9). Saat itu, Okta dikeroyok siswa SMAN 6 lantaran mengambil gambar tawuran. Para siswa itu juga menyita rekaman kaset dari Okta.Atas tindakan itu, puluhan wartawan menggelar aksi damai memprotes tindakan represif tersebut di depan SMAN 6 Jakarta yang berlokasi Bulungan, Jakarta Selatan Senin siang. Tetapi, aksi ini diakui tidak atas sepengetahuan kepolisian meski berlangsung tertib.Namun tiba-tiba kericuhan pun kembali pecah. Fotografer KOMPAS.com, Banar Fil Ardi pun menjadi korban penganiayaan para pelajar. Ia mengalami luka lebam di bagian wajah akibat pengeroyokan tersebut. Pelajar SMA Negeri 6 juga menganiaya pewarta foto harian Seputar Indonesia, Yudistiro Pranoto. Korban Yudistiro mengalami luka cukup serius di bagian kepala setelah dianiaya pelajar menggunakan batu bata.Fotografer Kontan, Fransiskus Simbolon, pun nyaris jadi korban pengeroyokan. Dirinya sempat terjatuh dan dikejar para siswa, namun beruntung tidak sempat mengalami aksi pengeroyokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can