JAKARTA. Para buruh selalu merayakan hari buruh sedunia pada 1 Mei dengan demontrasi besar-besaran. Meski mengijinkan demo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para buruh untuk berdemonstrasi untuk tertib dan tidak anarkis."Saya memantau dinamika dan perkembangan teman-teman di perburuhan, termasuk unjuk rasa. Saya kira semua sepakat unjukrasa buruh itu tertib. Tidak merusak. Saya senang. Itulah demokrasi. Boleh ada ekspresi, ada sesuatu yang ingin dikritikkan, tapi harus tertib," ujar SBY, didampingi Wakil Presiden Boediono saat menyambut dan melakukan dialog dengan para utusan buruh di Istana Negara, Senin (29/4).Presiden menjelaskan, jika demonstrasi buruh tidak tertib alias anarkis, maka hal itu bisa menganggu ketertiban umum dan melahirkan anarki di tengah-tengah masyarakat. Bagi negara, demonstrasi yang anarkis akan berdampak pada perekonomian, perindustran dan pekerja sendiri. Menurut SBY pemerintah pusat selalu memberikan perhatian kepada buruh. Dalam tujuh tahun terakhir, presiden mengklaim telah rutin mengadakan forum dialog dan komunikasi dengan para pimpinan konfederasi dan federasi buruh tiap kali menjelang 1 Mei. Selain itu, SBY juga menjadikan tradisi agar tiap kali 1 Mei, ia berkunjung ke sejumlah industri dan bertatap muka dengan pimpinan perusahaan dan juga para buruh. "Kali ini, Insya Allah, saya akan berkunjung ke Surabaya pada 1 Mei nanti."terang SBY.SBY mengklaim, selama ini, pemerintah selalu memperhatikan kesejahteraan buruh. Bagi presiden, tidak adil ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan tinggi, industri berkembang dengan baik, sementara para pekerja tidak sejahtera. "Secara moral tentu tidak adil," terang SBY.Maka dalam semasa pemerintahannya, SBY bilang, semangat dan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tetap dijaga. Tapi, presiden juga meminta agar para buruh harus menjaga produktivitas, dan berdisiplin dalam bekerja. Sementara pemerintah akan membantu buruh melalui kebijakan, regulasi dan managemen perusahaan juga bekerja dengan baik. Jadi buruh sejahtera, perusahaan juga mengalami pertumbuhan.Jika ada masalah antara buruh dan pengusaha, SBY meminta diselesaikan dengan baik-baik. Penyelesaian itu bisa dilakukan dengan negosiasi, dan perundingan. Pemerintah selalu siap memfasilitasi jika ada masalah antara buruh dan pengusaha sampai menemukan solusi yang tepat.Hadir dalam dialog tersebut adalah Said Iqbal Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Andi Nuawea (MPPI), dan Ketua serikat buruh lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY minta demo buruh tidak anarkis
JAKARTA. Para buruh selalu merayakan hari buruh sedunia pada 1 Mei dengan demontrasi besar-besaran. Meski mengijinkan demo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para buruh untuk berdemonstrasi untuk tertib dan tidak anarkis."Saya memantau dinamika dan perkembangan teman-teman di perburuhan, termasuk unjuk rasa. Saya kira semua sepakat unjukrasa buruh itu tertib. Tidak merusak. Saya senang. Itulah demokrasi. Boleh ada ekspresi, ada sesuatu yang ingin dikritikkan, tapi harus tertib," ujar SBY, didampingi Wakil Presiden Boediono saat menyambut dan melakukan dialog dengan para utusan buruh di Istana Negara, Senin (29/4).Presiden menjelaskan, jika demonstrasi buruh tidak tertib alias anarkis, maka hal itu bisa menganggu ketertiban umum dan melahirkan anarki di tengah-tengah masyarakat. Bagi negara, demonstrasi yang anarkis akan berdampak pada perekonomian, perindustran dan pekerja sendiri. Menurut SBY pemerintah pusat selalu memberikan perhatian kepada buruh. Dalam tujuh tahun terakhir, presiden mengklaim telah rutin mengadakan forum dialog dan komunikasi dengan para pimpinan konfederasi dan federasi buruh tiap kali menjelang 1 Mei. Selain itu, SBY juga menjadikan tradisi agar tiap kali 1 Mei, ia berkunjung ke sejumlah industri dan bertatap muka dengan pimpinan perusahaan dan juga para buruh. "Kali ini, Insya Allah, saya akan berkunjung ke Surabaya pada 1 Mei nanti."terang SBY.SBY mengklaim, selama ini, pemerintah selalu memperhatikan kesejahteraan buruh. Bagi presiden, tidak adil ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan tinggi, industri berkembang dengan baik, sementara para pekerja tidak sejahtera. "Secara moral tentu tidak adil," terang SBY.Maka dalam semasa pemerintahannya, SBY bilang, semangat dan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tetap dijaga. Tapi, presiden juga meminta agar para buruh harus menjaga produktivitas, dan berdisiplin dalam bekerja. Sementara pemerintah akan membantu buruh melalui kebijakan, regulasi dan managemen perusahaan juga bekerja dengan baik. Jadi buruh sejahtera, perusahaan juga mengalami pertumbuhan.Jika ada masalah antara buruh dan pengusaha, SBY meminta diselesaikan dengan baik-baik. Penyelesaian itu bisa dilakukan dengan negosiasi, dan perundingan. Pemerintah selalu siap memfasilitasi jika ada masalah antara buruh dan pengusaha sampai menemukan solusi yang tepat.Hadir dalam dialog tersebut adalah Said Iqbal Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Andi Nuawea (MPPI), dan Ketua serikat buruh lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News