JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir mereka yang suka mengkritik pemerintah. Ia menyebut para pengritik sebagai mereka yang suka berpikir negatif dan selalu pesimis. SBY mengajak agar setiap warga berpikiran positif sehingga bisa membangun bangsa ini lebih baik lagi. "Kalau kita berpikiran negatif, bersikap pesimis, membikin seminar berhari-hari, di ruang yang gelap, hampir pasti output-nya jiwa yang gelap, pikiran yang tidak terang dan negatif, maka kelompok itu tidak akan kemana-mana (maju), yah di situ-situ saja," ujar SBY saat memberikan arahan pada peresmian pembangunan proyek teriminal Kalibaru atau NewPriok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (22/3).Menurut presiden, kelompok-kelompok yang suka berpikiran negatif tersebut akan sulit melihat kemajuan bangsanya. Karena itu, SBY mengajak semua pihak untuk keluar dari ruang gelap dan melihat kemajuan di sekitar. Ia mengajak masyarakat untuk melihat apa yang bisa dilakukan, potensi yang dimiliki, dan memperbaiki kekurangan dirinya. Dengan demikian, pembangunan bangsa akan lebih baik lagi.SBY mengambil contoh, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun ini mencapai 6,2%. Pertumbuhan tersebut, lanjut SBY, mendapat pujian dari koleganya. Misalnya dari Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang berkunjung ke Kantor Presiden dua hari yang lalu. Menurutnya, Tony Blair berkata pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 6% merupakan suatu prestasi bagi Indonesia, dan sebuah mimpi bagi Eropa yang saat ini masih dilanda krisis global. Bahkan menurut SBY, banyak negara di Eropa yang pertumbuhan ekonominya berada di bawah 1%, malahan ada yang minus pertumbuhan.SBY menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan buah kerja keras pemerintah dan rakyat Indonesia. Karena itu, prestasi tersebut seharusnya dijaga dan dikembangkan, bukannya terus dipandang negatif. Presiden mengakui bahwa dalam pemerintahannya ada kekurangannya. Namun, justru tugas pemerintah dan rakyat untuk terus memperbaikinya sehingga Indonesia bisa terus maju.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY: Orang yang pikirannya negatif, jiwanya gelap
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir mereka yang suka mengkritik pemerintah. Ia menyebut para pengritik sebagai mereka yang suka berpikir negatif dan selalu pesimis. SBY mengajak agar setiap warga berpikiran positif sehingga bisa membangun bangsa ini lebih baik lagi. "Kalau kita berpikiran negatif, bersikap pesimis, membikin seminar berhari-hari, di ruang yang gelap, hampir pasti output-nya jiwa yang gelap, pikiran yang tidak terang dan negatif, maka kelompok itu tidak akan kemana-mana (maju), yah di situ-situ saja," ujar SBY saat memberikan arahan pada peresmian pembangunan proyek teriminal Kalibaru atau NewPriok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (22/3).Menurut presiden, kelompok-kelompok yang suka berpikiran negatif tersebut akan sulit melihat kemajuan bangsanya. Karena itu, SBY mengajak semua pihak untuk keluar dari ruang gelap dan melihat kemajuan di sekitar. Ia mengajak masyarakat untuk melihat apa yang bisa dilakukan, potensi yang dimiliki, dan memperbaiki kekurangan dirinya. Dengan demikian, pembangunan bangsa akan lebih baik lagi.SBY mengambil contoh, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun ini mencapai 6,2%. Pertumbuhan tersebut, lanjut SBY, mendapat pujian dari koleganya. Misalnya dari Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang berkunjung ke Kantor Presiden dua hari yang lalu. Menurutnya, Tony Blair berkata pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 6% merupakan suatu prestasi bagi Indonesia, dan sebuah mimpi bagi Eropa yang saat ini masih dilanda krisis global. Bahkan menurut SBY, banyak negara di Eropa yang pertumbuhan ekonominya berada di bawah 1%, malahan ada yang minus pertumbuhan.SBY menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan buah kerja keras pemerintah dan rakyat Indonesia. Karena itu, prestasi tersebut seharusnya dijaga dan dikembangkan, bukannya terus dipandang negatif. Presiden mengakui bahwa dalam pemerintahannya ada kekurangannya. Namun, justru tugas pemerintah dan rakyat untuk terus memperbaikinya sehingga Indonesia bisa terus maju.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News