SBY: Pak Jokowi jangan cemas tak ada pekerjaan...



JAKARTA.  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu khawatir tidak memiliki pekerjaan selama memimpin Indonesia nanti.

Hal ini disinggung SBY setelah para kepala daerah memaparkan pencapaian pembangunan dalam pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

"Pak Jokowi, jangan khawatir tidak kebagian pekerjaan dan tugas. Bapak dengar sendiri dari gubernur banyak sekali permintaannya, tapi itu untuk kemajuan mereka. Maka kita perlu dengar mereka dan bantu untuk mewujudkan impiannya," ujar Presiden SBY di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (5/9).


Sebelumnya, para gubernur meminta Jokowi sebagai presiden terpilih untuk tetap meneruskan program MP3EI. Presiden SBY berharap hal serupa. Dia menilai target ini dituntaskan hingga tahun 2025.

Presiden juga mengundang para duta besar untuk memberikan investasi ke Indonesia. Dia menilai anggapan banyak orang bahwa Indonesia akan gagal menghadapi krisis, ternyata pandangan yang keliru.

"Ketika krisis dulu, banyak yang bilang Indonesia adalah failed state, tapi sekarang dengan penuh rasa syukur, saya bisa bilang Indonesia adalah a nation on the move dan tepatnya adalah Indonesia rising. Saya minta untuk tingkatkan kerja sama dan kemitraan kita," imbuh Presiden SBY.

Di dalam pencapaian pelaksanaan MP3EI selama tiga tahun, rencana pembangunan sudah berjalan. Misalnya, koridor Sumatera mulai dibangun dengan menambah infrastruktur jaringan, infrastruktur energi, pembangunan kawasan pariwisata. Di Sumatera Utara, contohnya, telah dibangun Bandara Udara Internasional Kuala Namu beserta kereta bandara double track.

Sementara koridor Kalimantan yang ditujukan untuk pembangunan sektor perhubungan, mulai dari terminal dan bandara, pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), dan proyek lapangan fasilitas lepas pantai serta program Institut Teknologi Kalimantan. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie