SBY Percepat Pembentukan KP3EN



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk Komite Percepatan Produksi Pangan dan Energi Nasional (KP3EN) untuk meningkatkan produksi pangan, mineral dan energi dalam negeri dan mengatasi berbagai masalah pangan, khususnya hambatan di bidang birokrasi. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Kadin MS Hidayat usai menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama sejumlah pengurus Kadin dan menteri kabinet di Kantor Presiden, Jumat (6/6). "Payung hukum komite ini sedang disiapkan, tujuan komite ini untuk melakukan shortcut birokrasi," ujar Hidayat

Komite ini akan diketuai langsung oleh Presiden dan beranggotakan sejumlah menteri terkait di bidang pangan, energi dan mineral. Komite ini mempercepat penyelesaian pengadaan lahan pertanian, tumpang tindih kewenangan antar departemen dan tumpang tindih kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. "Diharapkan, dengan adanya komite ini, investasi besar-besaran di bidang pangan di Indonesia dapat tercapai," jelasnya.

Hidayat mengungkapkan, salah satu tugas komite ini antara lain menyiapkan lahan yang akan digunakan sebagai ladang padi, jagung, ketela dan kedelai. "Komite ini menjamin agar lahan yang akan digunakan sudah clean and clear, sehingga investor tinggal membebaskan," katanya.


Selain itu, komite ini juga akan melakukan sidang komite secara rutin untuk membahas berbagai pengembangan produksi pangan dan energi. Keputusan komite tersebut akan mengikat secara langsung kepada seluruh anggota hingga menteri-menteri terkait. "Jadi putusan sidang komite tersebut harus dilakukan hingga tingkat pemerintah daerah," katanya.

Ia juga menjamin, komite yang pembentukannya diusulkan Kadin ini mampu meningkatkan produksi pangan dan energi dalam waktu paling lambat 1,5 tahun. Bahkan bank-bank dalam negeri sudah siap mengalirkan dana untuk membiayai peningkatan produksi pangan. "Tapi saya belum bisa katakan berapa nilainya," jelasnya. Komite ini nantinya akan memiliki proyek percontohan soybean estate, corn estate dan casava estate. "Target kami dalam waktu 3 tahun sudah bisa swasembada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test