AKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersinggung dengan pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott di Parlemen Australia. Menurut SBY, pernyataan Abbot yang terkesan tanpa merasa bersalah tersebut meremehkan Indonesia. Karena itu, SBY telah memerintahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa untuk memanggil pulang Duta Besar Indonesia untuk Australia kembali ke Tanah Air pada hari ini, Selasa (19/11). Pemanggilan Dubes RI tersebut sebagai langkah diplomasi yang tegas dan jelas. "Saya juga menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh penyadapan terhadap Indonesia, tanpa rasa bersalah. *SBY*," tulis SBY dalam Akun Facebooknya, Selasa (19/11). Menurut SBY penyadapan tersebut telah menciderai kemitraan strategis Indonesia dengan Australia sebagai sesama negara demokrasi. "Kita juga akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakukan Australia yang menyakitkan itu," jelas Presiden. Indonesia akan meminta Australia memberikan jawaban yang resmi dan bisa dipahami masyarakat luas atas penyadapan terhadap Indonesia. Selain itu, SBY juga meminta agar Menlu dan jajaran pemerintah melakukan langkah diplomasi yang efektif, sambil meminta penjelasan dan klarifikasi dari Amerika Serikat dan Australia. Sebelumnya, Abbott mengatakan, ia tidak akan pernah akan mengomentari persoalan intelijen Australia. Ia beralasan bahwa sudah menjadi tradisi, Australia tidak mengomentari semua persoalan intelijen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY: Pernyataan PM Abbott remehkan Indonesia
AKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersinggung dengan pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott di Parlemen Australia. Menurut SBY, pernyataan Abbot yang terkesan tanpa merasa bersalah tersebut meremehkan Indonesia. Karena itu, SBY telah memerintahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa untuk memanggil pulang Duta Besar Indonesia untuk Australia kembali ke Tanah Air pada hari ini, Selasa (19/11). Pemanggilan Dubes RI tersebut sebagai langkah diplomasi yang tegas dan jelas. "Saya juga menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh penyadapan terhadap Indonesia, tanpa rasa bersalah. *SBY*," tulis SBY dalam Akun Facebooknya, Selasa (19/11). Menurut SBY penyadapan tersebut telah menciderai kemitraan strategis Indonesia dengan Australia sebagai sesama negara demokrasi. "Kita juga akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakukan Australia yang menyakitkan itu," jelas Presiden. Indonesia akan meminta Australia memberikan jawaban yang resmi dan bisa dipahami masyarakat luas atas penyadapan terhadap Indonesia. Selain itu, SBY juga meminta agar Menlu dan jajaran pemerintah melakukan langkah diplomasi yang efektif, sambil meminta penjelasan dan klarifikasi dari Amerika Serikat dan Australia. Sebelumnya, Abbott mengatakan, ia tidak akan pernah akan mengomentari persoalan intelijen Australia. Ia beralasan bahwa sudah menjadi tradisi, Australia tidak mengomentari semua persoalan intelijen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News