SBY: SKK Migas harus berani tolak intervensi



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) meminta Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudy Rubiandini berani menolak intervensi politik dalam menjalankan tugasnya. Hal itu dikemukakan SBY saat mengadakan rapat terbatas terkait laporan Rudy terkait produksi SKK Migas tiga bulan terakhir.Menurut SBY, ia kerap mendapatkan pesan singkat (SMS), informasi, dan membaca berita di sejumlah media di mana partai politik acapkali mengintervensi kerja SKK Migas untuk kepentingan bisnis. Itu sebabnya, presiden berpesan agar SKK Migas melindungi diri dan jangan sampai intervensi politik tersebut merusak kerja pemerintah."Kita ingin menegakkan governance usaha hulu migas, kalau ada di luar sistem tidak sesuai peraturan, tolak saja dengan tegas," ujar SBY dalam pengantarnya di Kantor Presiden, Selasa (7/5).SBY bilang, migas merupakan sektor dan usaha yang sangat penting. Karena itu, investasi paa usaha migas di tingkat hulu amat penting. Apalagi saat ini, pertumbuhan ekonomi di hampir semua negara di dunia melambat, termasuk Indonesia, akibat merosotnya tingkat ekspor. Karena itu, Indonesia harus cerdas dalam meningkatkan investasi di seluruh sektor, termasuk di Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie