SBY: Tak Ada Alasan Menunda Pelaksanaan Anggaran



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) menyatakan, kebijakan alokasi Anggaran belanja Pemerintah pusat pada 2010 diarahkan pada tiga aspek untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Pertama, memacu pertumbuhan ekonomi (pro growth). Kedua, menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan (pro employment). Ketiga, mengurangi kemiskinan (pro poor).Karena itu, Presiden SBY meminta kepada seluruh jajaran pemerintahan baik pusat maupun daerah segera melaksanakan program kerja tahun 2010 setelah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2010 resmi dikeluarkan Selasa ini. Selain itu, kata SBY, berbagai peraturan mengenai pencairan dana dan kebijakan pengadaan barang dan jasa juga telah tersedia. "Dengan demikian, tidak ada alasan apa pun untuk menunda pelaksanaan anggaran," tutur Presiden saat peluncuran DIPA 2010 di Istana Negara, Selasa (5/1).Presiden menjelaskan seluruh dana belanja dalam APBN tahun 2010 berjumlah Rp 1.047,7 triliun atau 17,5% terhadap PDB. "Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar Rp93,7 triliun atau sekitar 9,8% dari realisasi anggaran belanja pada APBN-P tahun 2009 sebesar Rp 954 triliun," imbuh SBY.SBY melanjutkan, alokasi anggaran belanja pemerintah pusat dalam APBN tahun 2010 mencapai Rp 725,2 triliun atau 12,1% dari PDB. Jumlah ini, menurut SBY, mengalami peningkatan sebesar Rp79,8 triliun atau 12,4%, bila dibandingkan dengan realisasinya dalam APBN-P tahun 2009 sebesar Rp 645,4 triliun. "Belanja APBN yang makin besar tersebut harus dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat," jelas SBY.Dalam pidatonya, SBY juga menyebutkan dari jumlah anggaran belanja pemerintah pusat tersebut, sebesar Rp340,1 triliun atau sekitar 47% dialokasikan untuk belanja Kementerian/ Lembaga (K/L), dan Rp385,1 triliun atau 53% untuk belanja non-K/L.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi