JAKARTA. Political Communication Institute (Polcomm Institute) menilai partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lebih memakai strategi reaktif dalam menyikapi krisis yang dialami. Dan strategi reaktif tersebut dinilai gagal mengambil langkah ketika terjadi krisis di tubuh partai. Untuk partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jelas Pakar Komunikasi Politik ini, pengelolaan isu dan sistem dalam menghadapi krisis yang menerpa partai tidak terkontrol. Karena semua elit partai Demokrat, maupun komunikator politik hampir semuanya berbicara. "Celakanya adalah bicaranya tidak sama. Sehingga menimbulkan polemik di tengah masyarakat dan itu menimbulkan gunjangan krisis yang lebih besar di tengah masyarakat," ungkap Heri, saat rilis survey tentang," Krisis Partai Politik: Peta Potensi Keterpurukan Partai Jelang Pemilu 2014 ", di WHIZ Hotel, Cikini, Jakarta, Minggu (8/2).
Lebih lanjut Heri katakan, faktor ketokohan suatu Partai Politik sangat mempengaruhi partai tersebut menghadapi atau menangani krisis. Seperti di Surya Paloh dan Wiranto serta Megawati Soekarnoputri menjadi kunci bagi Partai Nasdem dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) serta PDI-Perjuangan mampu menyelesaikan krisis yang menimpa.