SBY tandai pengembangan Soekarno-Hatta



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan groundbreaking pengembangan Bandara Soekarno Hatta. Ini artinya, PT Angkasa Pura II secara resmi memulai program pengembangan Bandara Soekarno-Hatta menjadi sebuah kawasan Aerotropolis.Biro pers Kepresidenan menginformasikan, pelaksanaan groundbreaking akan berlangsung di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada pukul 10.00 WIB. Pengembangan bandara ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas bandara menjadi 62 juta pergerakan per tahun.Dengan daya tampung sebesar 22 juta pergerakan penumpang per tahun, Bandara Soekarno-Hatta hanya bisa melayani 51,5 juta pergerakan pada tahun 2011. Besarnya angka pergerakan penumpang tersebut menempatkan Bandara Soekarno-Hatta pada peringkat ke-12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia versi Airport Council International (ACI).Sebelum dilakukannya prosesi ground breaking ini, Angkasa Pura II telah melakukan sejumlah pekerjaan pendahuluan. Antara lain melakukan pelebaran akses jalan utama P1 dan P2, melakukan perluasan apron dan membuat high speed rapid exit taxyway untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat, menambah kapasitas boarding lounge di Terminal 1 dan 2, serta meningkatkan kapasitas parkir kendaraan pengantar dan penjemput di Terminal 1 dan 2.Selain itu, Angkasa Pura juga telah mulai membangunan Main Power Station (MPS) baru berkapasitas 20MV. Pengelola bandara ini juga memulai menambahn tangki pengolahan air berkapasitas 4000 m³ dan fasilitas pelayanan lain.Untuk mempercepat proses pembangunan hingga mencapai kapasitas ultimate bandara sebesar 62 juta pergerakan penumpang per tahun, Angkasa Pura akan menerapkan pola design and bulid atau rancang dan bangun.Rencana induk baru pengembangan Bandara Soekarno-Hatta telah mendapatkan persetujuan pemerintah dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono pada tanggal 24 Oktober 2010. Pada saat itu, Wapres Boediono juga menegaskan bahwa program revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta ditetapkan sebagai prioritas nasional yang harus didukung oleh semua pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can