JAKARTA. Poin utama hasil sidang kabinet terbatas tentang pangan di Bukittinggi adalah, adanya target baru produksi beras di tahun 2014. Dalam rapat tersebut, Indonesia menargetkan bisa surplus 10 juta ton beras. Angka surplus tersebut dihitung dari perkiraan kebutuhan pangan tahun depan sebesar 33 juta ton. Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Rencana Aksi Bukittinggi terkait ketahanan pangan nasional yang merupakan crash program untuk meningkatkan produksi pangan, yaitu beras, jagung, gula, kedelai dan daging sapi, pada Selasa (29/10). "Insya Allah, disamping aksi ini, masih terbuka ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, serta dunia usaha, sehingga surplus 10 juta ton beras tersebut bisa dicapai bersama," jelas SBY, seperti yang dikutip di situs Sekretaris Kabinet, Selasa (29/10).
SBY target surplus beras di pengujung jabatan
JAKARTA. Poin utama hasil sidang kabinet terbatas tentang pangan di Bukittinggi adalah, adanya target baru produksi beras di tahun 2014. Dalam rapat tersebut, Indonesia menargetkan bisa surplus 10 juta ton beras. Angka surplus tersebut dihitung dari perkiraan kebutuhan pangan tahun depan sebesar 33 juta ton. Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Rencana Aksi Bukittinggi terkait ketahanan pangan nasional yang merupakan crash program untuk meningkatkan produksi pangan, yaitu beras, jagung, gula, kedelai dan daging sapi, pada Selasa (29/10). "Insya Allah, disamping aksi ini, masih terbuka ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, serta dunia usaha, sehingga surplus 10 juta ton beras tersebut bisa dicapai bersama," jelas SBY, seperti yang dikutip di situs Sekretaris Kabinet, Selasa (29/10).