SBY tawarkan Korsel kerjasama musik K-pop



JAKARTA. Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye disepakati sejumlah kerjasama.

Kerjasama yang disepakati itu meliputi berbagai bidang. Antara lain, kerjasama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata sampai industri kreatif Korea Selatan (Korsel) seperti perfilman dan musik seperti K-pop. Korsel terkenal dengan industri perfilman dan musiknya yang sudah maju pesat. Salah satu industri musik Korsel yang paling difavoritkan di Indonesia adalah K-pop.

Istilah K-Pop kepanjangannya adalah Korean Pop atau Musik Pop Korea. K-pop adalah jenis musik populer yang berasal dari Kosel. "Menyangkut industri kreatif, Indonesia ingin bekerjasama, Korea sangat maju di bidang perfilman dan musik, K-pop yang menjadi favorit di Indonesia, tentu kami senang kalau bekerjasama, karena pasar di Indonesia juga cukup tinggi untuk industri kreatif itu," ujar SBY dalam pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Sabtu (12/10). Saat SBY menyebut K-pop, Presiden Park menoleh ke SBY dan menyungingkan senyum.  Selain itu, Indonesia dan Korsel sepakat meningkatkan kerjasama di bidang investasi dan perdagangan. Selama ini, investasi Korsel di Indonesia terus meningkat, di mana tahun 2012 nilainya mencapai US$ 1,9 juta.


Sementara tingkat volume perdangangan kedua negara mencapai US$ 30 Miliar dan sepakat meningkatkannya lagi menjadi US$ 50 Miliar pada tahun 2015. "Bahkan kita bertekad untuk meningkatkan lagi nilai perdagangan menjadi US$ 100 Miliar pada tahun 2020 mendatang," terang SBY. Indonesia dan Korsel juga sepat meningkatkan kerjasama di bidang energi. Secara khusus adalah energi terbarukan dimana saat ini, Korsel memiliki teknologi yang cukup maju di bidang energi terbarukan.

Ada juga kerjasama di bidang pertanian, perikanan, kelautan dan perhutanan. Kedua pemimpin juga sepakat meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata dan industri kreatif. Apalagi selama ini, ada banyak wisawatan yang datang ke Indonesia salah satunya dari Korsel yang mencapai 300.000 orang per tahun. SBY melanjutkan, Indonesia dan Korsel juga akan meningkatkan kerjasama di bidang lingkungan hidup, bidang industri dan infrastruktur.

Untuk jenis industri yang dilirik adalah industri baja bekerjasama dengan Krakata Steel. Ada juga kerjasama di bidang pengadaan kapal selam atau pesawat-pesawat tempur dan proyek-proyek bersama Indonesia-Korsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan