JAKARTA. Isu ketahanan pangan global menjadi salah satu yang menjadi perhatian penting dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-18. Ini menjadi tantangan yang sangat besar bagi kawasan sehingga diperlukan kerjasama antara negara anggota komunitas ASEAN. "Diperlukan kerjasama ASEAN yang nyata dan efektif, untuk lebih menekankan program yang berorientasi pada kesiapan menjamin ketersediaan pangan rakyat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato pembukaan KTT ASEAN Ke-18, Sabtu (7/5). SBY menegaskan langkah untuk menjamin ketahanan pangan ini harus segera dilaksanakan. Mengingat kondisi saat ini yang dihadapkan dengan harga pangan dan energi yang sangat fluktuatif dan cenderung meningkat di pasar dunia. Salah satu langkah cepat yang harus diambil adalah pelaksanaan ASEAN Integrated Food Security Framework secara komprehensif, utamanya dalam penelitian dan pengembangan, serta investasi dalam bidang pangan.
SBY tekankan ketahanan pangan dan energi di KTT ASEAN
JAKARTA. Isu ketahanan pangan global menjadi salah satu yang menjadi perhatian penting dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-18. Ini menjadi tantangan yang sangat besar bagi kawasan sehingga diperlukan kerjasama antara negara anggota komunitas ASEAN. "Diperlukan kerjasama ASEAN yang nyata dan efektif, untuk lebih menekankan program yang berorientasi pada kesiapan menjamin ketersediaan pangan rakyat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato pembukaan KTT ASEAN Ke-18, Sabtu (7/5). SBY menegaskan langkah untuk menjamin ketahanan pangan ini harus segera dilaksanakan. Mengingat kondisi saat ini yang dihadapkan dengan harga pangan dan energi yang sangat fluktuatif dan cenderung meningkat di pasar dunia. Salah satu langkah cepat yang harus diambil adalah pelaksanaan ASEAN Integrated Food Security Framework secara komprehensif, utamanya dalam penelitian dan pengembangan, serta investasi dalam bidang pangan.