JAKARTA. Juru bicara Kepresidenana Julian Aldrin Pasha menegaskan situasi ketegangan yang terjadi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (5/10), tidak luput dari pantauan Istana. Melalui pernyataannya itu, Julian membantah Istana berdiam diri dalam kasus ini. "Jadi apa yang terjadi semalam juga dipantau oleh Presiden. Kepada Menkopolkam telah diperintah agar menyelesaikan dengan baik apa yang sedang berlangsung," katanya, Sabtu (6/10).Dia menyampaikan, Menkopolhukam Djoko Suyanto atas nama Presiden langsung berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Sekaligus memerintahkan Kapolri untuk menarik anak buahnya yang dipimpin oleh Direskrim Polda Bengkulu Kombes Dedi Irianto. Sebagai informasi, Jumat (5/10) malam sejumlah anggota polisi dari Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya mendatangi gedung KPK untuk menjemput paksa salah satu penyidik KPK, Novel Baswedan. Tim ini langsung dipimpin oleh Direskrim Polda Bengkulu Kombes Dedi Irianto. Novel dituding terkait dugaan penganiayaan atas pencuri sarang burung walet pada 2004 lalu. Menurut Dedy, kedatangannya untuk berkoordinasi dengan KPK karena Novel harus mempertangungjawabkan perbuatannya 8 tahun lalu. Dedy sudah membawa surat penangkapan Novel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SBY terus memantau ketegangan di KPK
JAKARTA. Juru bicara Kepresidenana Julian Aldrin Pasha menegaskan situasi ketegangan yang terjadi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (5/10), tidak luput dari pantauan Istana. Melalui pernyataannya itu, Julian membantah Istana berdiam diri dalam kasus ini. "Jadi apa yang terjadi semalam juga dipantau oleh Presiden. Kepada Menkopolkam telah diperintah agar menyelesaikan dengan baik apa yang sedang berlangsung," katanya, Sabtu (6/10).Dia menyampaikan, Menkopolhukam Djoko Suyanto atas nama Presiden langsung berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Sekaligus memerintahkan Kapolri untuk menarik anak buahnya yang dipimpin oleh Direskrim Polda Bengkulu Kombes Dedi Irianto. Sebagai informasi, Jumat (5/10) malam sejumlah anggota polisi dari Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya mendatangi gedung KPK untuk menjemput paksa salah satu penyidik KPK, Novel Baswedan. Tim ini langsung dipimpin oleh Direskrim Polda Bengkulu Kombes Dedi Irianto. Novel dituding terkait dugaan penganiayaan atas pencuri sarang burung walet pada 2004 lalu. Menurut Dedy, kedatangannya untuk berkoordinasi dengan KPK karena Novel harus mempertangungjawabkan perbuatannya 8 tahun lalu. Dedy sudah membawa surat penangkapan Novel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News