JAKARTA. Industri baja dalam negeri pesimistis bisa menggenjot pertumbuhan bisnis tahun ini. Penyebabnya tak lain adalah masih tertahannya 7.000 petikemas scrap (besi bekas) impor di pelabuhan. Malah, untuk menyamai produksi baja nasional tahun lalu yang mencapai sembilan juta ton sepertnya sulit untuk tercarapai. Imbasnya menurut Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Edward Pinem produksi baja dalam negeri tahun ini kemungkinan bisa anjlok 30% di banding periode tahun lalu. Artinya produksi baja domestik diprediksi cuma 6,3 juta ton. Kondisi sebetulnya sudah terlihat di semester satu tahun ini. Dimana produksi baja domestik di enam bulan pertama 2012 diproyeksi cuma 3 juta ton. Pasalnya pasokan scrap yang ada di dalam negeri baru memenuhi 30% dari total kebutuhan besi bekas dari kalangan industri baja. "Karena bahan baku tidak cukup sehingga produksi turun," katanya.
Scarp langka, laju industri baja tertahan
JAKARTA. Industri baja dalam negeri pesimistis bisa menggenjot pertumbuhan bisnis tahun ini. Penyebabnya tak lain adalah masih tertahannya 7.000 petikemas scrap (besi bekas) impor di pelabuhan. Malah, untuk menyamai produksi baja nasional tahun lalu yang mencapai sembilan juta ton sepertnya sulit untuk tercarapai. Imbasnya menurut Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Edward Pinem produksi baja dalam negeri tahun ini kemungkinan bisa anjlok 30% di banding periode tahun lalu. Artinya produksi baja domestik diprediksi cuma 6,3 juta ton. Kondisi sebetulnya sudah terlihat di semester satu tahun ini. Dimana produksi baja domestik di enam bulan pertama 2012 diproyeksi cuma 3 juta ton. Pasalnya pasokan scrap yang ada di dalam negeri baru memenuhi 30% dari total kebutuhan besi bekas dari kalangan industri baja. "Karena bahan baku tidak cukup sehingga produksi turun," katanya.